Sabtu, 11 November 2017

Posisi 69 Sangat Disukai Tante Via

 Judi Poker Online


CERITA SEX | CERITA HOT | CERITA DEWASA | CERITA SEX DEWASA | CERITA HOT DEWASA | CERITA PORN | Posisi 69 Sangat Disukai Tante Via - Peristiwa ini terjadi saat aku masih duduk di kelas 3 SMP dimana seharusnya pada umur segitu belum mengenal namanya seks , tidak tau kenapa aku begitu memahami dan ingin merasakan hal yang enak katanya orang bilang begitu, karena dirumahku sering di datangi oleh teman mamaku, sungguh teman mamaku yang maen kerumah seksi seksi terutama namanya Tante Via, tubuhnya langsing, wajahnya muda membikin gerrr! ! ! !


CERITA SEX - Posisi 69 Sangat Disukai Tante Via | Singkat Cerita, Tante Via ini tinggal dekat rumahku, hanya beda 5 rumahlah, nah Tante Via ini cukup deket sama keluargaku meskipun enggak ada hubungan saudara. Dan dapat dipastikan kalau sore biasanya banyak ibu-ibu suka ngumpul di rumahku buat sekedar ngobrol bahkan suka ngomongin suaminya sendiri. Nah Tante Via inilah yang bikin aku cepet gede (maklumlah anak masih puber kan biasanya suka yang cepet-cepet).
 Biasanya Tante Via kalau ke rumah Aku selalu memakai daster atau kadang-kadang celana pendek yang bikin aku ser.. ser.. ser.. Biasanya kalau sudah sore tuh ibu-ibu suka ngumpul di ruang TV dan biasanya juga aku pura-pura nonton TV saja sambil lirak lirik. Tante Via ini entah sengaja atau nggak aku juga enggak tahu yah. Dia sering kalau duduk itu tuh mengangkang, kadang pahanya kebuka dikit bikin Aku ser.. ser lagi deh hmm.

 Apa keasyikan ngobrolnya apa emang sengaja Aku juga enggak bisa ngerti, tapi yang pasti sih aku kadang puas banget sampai-sampai kebayang kalau lagi tidur. Kadang kalau sedang ngerumpi sampai ketawa sampai lupa kalau duduk nya Tante Via ngangkang sampai-sampai celana dalemnya keliatan (wuih aku suka banget nih).

- Pernah aku hampir ketahuan pas lagi ngelirik wah rasanya ada perasaan takut malu sampai-sampai Aku enggak bisa ngomong sampai panas dingin tapi Tante Via malah diam saja malah dia tambahin lagi deh gaya duduknya. Nah dari situ aku sudah mulai suka sama tuh Tante yang satu itu. Setiap hari pasti Aku melihat yang namanya paha sama celana dalem tuh Tante.
 Pernah juga Aku waktu jalan-jalan bareng ibu-ibu ke puncak nginep di villa. Ibu-ibu hanya bawa anaknya, nah kebetulan Mami Aku ngsajak Aku pasti Tante Via pula ikut wah asyik juga nih pikir ku. Waktu hari ke-2 malam-malam sekitar jam 8-9 mereka ngobrol di luar deket taman sambil bakar jagung.

 Ternyata mereka sedang bercerita tentang hantu, ih dasar ibu-ibu masih juga kaya anak kecil ceritanya yang serem-serem, pas waktu itu Tante Via mau ke WC tapi dia takut. Tentu saja Tante Via di ketawain sama gangnya karena enggak berani ke WC sendiri karena di villa enggak ada orang jadinya takut sampai-sampai dia mau kencing di deket pojokan taman.

- Lalu Tante Via menarik tangan Aku minta ditemenin ke WC, yah aku sih mau saja. Pergilah aku ke dalam villa sama Tante Via, sesampainya Aku di dalam villa Aku nunggu di luar WC eh malah Tante Vian ngsajak masuk nemenin dia soalnya katanya dia takut.

" Lex temenin Tante yah tunggu di sini saja buka saja pintu nya enggak usah di tutup, Tante takut nih", kata Tante Via sambil mulai berjongkok.

- Dia mulai menurunkan celana pendeknya sebatas betis dan juga celana dalamnya yang berwarna putih ada motif rendanya sebatas lutut juga.

" Serr.. rr.. serr.. psstt", kalau enggak salah gitu deh bunyinya. Jantungku sampai deg-degan waktu liat Tante Via kencing, dalam hatiku, kalau saja Tante Via boleh ngasih liat terus boleh memegangnya hmm. Sampai-sampai aku bengong ngeliat Tante Via.
" Heh kenapa kamu Lex kok diam gitu awas nanti kesambet" kata Tante Via.
" Ah enggak apa-apa Tante", jawabku.
" Pasti kamu lagi mikir yang enggak-enggak yah, kok melihatnya ke bawah terus sih?", tanya Tante Via.
" Enggak kok Tante, aku hanya belum pernah liat cewek kencing dan kaya apa sih bentuk itunya cewek?" tanyaku.

- Tante Via cebok dan bangun tanpa menaikkan celana sama CDnya.

" Kamu mau liat Lex? Nih Tante kasih liat tapi jangan bilang-bilang yah nanti Tante enggak enak sama Mamamu", kata Tante Via.

- Aku hanya mengangguk mengiyakan saja. Lalu tanganku dipegang ke arah vaginanya. Aku tambah deg-degan sampai panas dingin karena baru kali ini Aku megang sama melihat yang namanya memek. Tante Via membiarkanku memegang-megang vaginanya.

" Sudah yah Lex nanti enggak enak sama ibu-ibu yang lain dikirain kita ngapain lagi".
" Iyah Tante", jawabku.

- Lalu Tante Via menaikan celana dalam juga celana pendeknya terus kami gabung lagi sama ibu-ibu yang lain.
 Esoknya aku masih belum bisa melupakan hal semalam sampai sampai aku panas dingin. Hari ini semua pengen pergi jalan-jalan dari pagi sampai sore buat belanja oleh-oleh rekreasi. Tapi aku enggak ikut karena badanku enggak enak.

" Lex, kamu enggak ikut?" tanya mamiku.
" Enggak yah Mam aku enggak enak badan nih tapi aku minta di bawain kue mochi saja yah Mah" kataku.
" Yah sudah istirahat yah jangan main-main lagi" kata Mami.
" Via, kamu mau kan tolong jagain si Alex nih yah, nanti kalau kamu ada pesenan yang mau di beli biar sini aku beliin" kata Mami pada Tante Via.
" Iya deh Kak aku jagain si Alex tapi beliin aku tales sama sayuran yah, aku mau bawa itu buat pulang besok" kata Tante Via.

- Akhirnya mereka semua pergi, hanya tinggal aku dan Tante Via berdua saja di villa, Tante Via baik juga sampai-sampai aku di bikinin bubur buat sarapan, jam menunjukan pukul 9 pagi waktu itu.

" Kamu sakit apa sih Lex? kok lemes gitu?" tanya Tante Via sambil nyuapin aku dengan bubur ayam buatannya.
" Enggak tahu nih Tante kepalaku juga pusing sama panas dingin aja nih yang di rasa" kataku.

- Tante Via begitu perhatian padaku, maklumlah di usia perkawinannya yang sudah 5 tahun dia belum dikaruniai seorang buah hati pun.

" Kepala yang mana Lex atas apa yang bawah?" kelakar Tante Via padaku.

- Aku pun bingung, "Memangya kepala yang bawah ada Tante? kan kepala kita hanya satu?" jawabku polos.

" Itu tuh yang itu yang kamu sering tutupin pake segitiga pengaman" kata Tante Via sambil memegang si kecilku.
" Ah Tante bisa saja" kataku.
" Eh jangan-jangan kamu sakit gara-gara semalam yah" aku hanya diam saja.

- Selesai sarapan badanku dibasuh air hangat oleh Tante Via, pada waktu dia ingin membuka celanaku, kubilang, "Tante enggak usah deh Tante biar Alex saja yang ngelap, kan malu sama Tante"

" Enggak apa-apa, tanggung kok" kata Tante Via sambil menurunkan celanaku dan CDku.

- Dilapnya si kecilku dengan hati-hati, aku hanya diam saja.

" Lex mau enggak pusingnya hilang? Biar Tante obatin yah"
" Pakai apa Tan, aku enggak tahu obatnya" kataku polos.
" Iyah kamu tenang saja yah" kata Tante Via.

- Lalu di genggamnya batang penisku dan dielusnya langsung spontan saat itu juga penisku berdiri tegak. Dikocoknya pelan-pelan tapi pasti sampai-sampai aku melayang karena baru pertama kali merasakan yang seperti ini.

" Achh.. cchh.." aku hanya mendesah pelan dan tanpa kusadari tanganku memegang vagina Tante Via yang masih di balut dengan celana pendek dan CD tapi Tante Via hanya diam saja sambil tertawa kecil terus masih melakukan kocokannya. Sekitar 10 menit kemudian aku merasakan mau kencing.
" Tante sudah dulu yah aku mau kencing nih" kataku.
" Sudah, kencingnya di mulut Tante saja yah enggak apa-apa kok" kata Tante Via.

- Aku bingung campur heran melihat penisku dikulum dalam mulut Tante Via karena Tante Via tahu aku sudah mau keluar dan aku hanya bisa diam karena merasakan enaknya.

" Hhgg..achh.. Tante aku mau kencing nih bener " kataku sambil meremas vagina Tante Via yang kurasakan berdenyut-denyut.

- Tante Viapun langsung menghisap dengan agresifnya dan badanku pun mengejang keras.

" Croott.. ser.. err.. srett.." muncratlah air maniku dalam mulut Tante Via, Tante Via pun langsung menyedot sambil menelan maniku sambil menjilatnya. Dan kurasakan vagina Tante Via berdenyut kencang sampai-sampai aku merasakan celana Tante Via lembab dan agak basah.
" Enak kan Lex, pusingnya pasti hilang kan?" kata Tante Via.
" Tapi Tante aku minta maaf yah aku enggak enak sama Tante nih soalnya Tante.."
" Sudah enggak apa-apa kok, oh iya kencing kamu kok kental banget, wangi lagi, kamu enggak pernah ngocok Lex?"
" Enggak Tante"

- Tanpa kusadari tanganku masih memegang vagina Tante Via.

" Loh tangan kamu kenapa kok di situ terus sih". Aku jadi salah tingkah
" Sudah enggak apa-apa kok, Tante ngerti" katanya padaku.
" Tante boleh enggak Alex megang itu Tante lagi" pintaku pada Tante Via.

- Tante Via pun melepaskan celana pendeknya, kulihat celana dalam Tante Via basah entah kenapa.

" Tante kencing yah?" tanyaku.
" Enggak ini namanya Tante nafsu Lex sampai-sampai celana dalam Tante basah".

- Dilepaskannya pula celana dalam Tante Via dan mengelap vaginanya dengan handukku. Lalu Tante Via duduk di sampingku

" Lex pegang nih enggak apa-apa kok sudah Tante lap" katanya. Akupun mulai memegang vagina Tante Via dengan tangan yang agak gemetar, Tante Via hanya ketawa kecil.
" Lex, kenapa? Biasa saja donk kok gemetar kaya gitu sih" kata Tante Via.

- Dia mulai memegang penisku lagi, "Lex Tante mau itu nih".

" Mau apa Tante?"
" Itu tuh", aku bingung atas permintaan Tante Via.
" Hmm itu tuh, punya kamu di masukin ke dalam itunya Tante kamu mau kan?"
" Tapi Alex enggak bisa Tante caranya"
" Sudah, kamu diam saja biar Tante yang ajarin kamu yah" kata Tante Via padaku.

- Mulailah tangannya mengelus penisku biar bangun kembali tapi aku juga enggak tinggal diam aku coba mengelus-elus vagina Tante Via yang di tumbuhi bulu halus.

" Lex jilatin donk punya Tante yah" katanya.
" Tante Alex enggak bisa, nanti muntah lagi"
" Coba saja Lex"

- Tante pun langsung mengambil posisi 69. Aku di bawah, Tante Via di atas dan tanpa pikir panjang Tante Via pun mulai mengulum penisku.

" Achh.. hgghhghh.. Tante"

- Aku pun sebenarnya ada rasa geli tapi ketika kucium vagina Tante Via tidak berbau apa-apa. Aku mau juga menjilatinya kurang lebih baunya vagina Tante Via seperti wangi daun pandan (asli aku juga bingung kok bisa gitu yah) aku mulai menjilati vagina Tante Via sambil tanganku melepaskan kaus u can see Tante Via dan juga melepaskan kaitan BH-nya, kini kami sama-sama telanjang bulat.
 Tante Via pun masih asyik mengulum penisku yang masih layu kemudian Tante Via menghentikannya dan berbalik menghadapku langsung mencium bibirku dengan nafas yang penuh nafsu dan menderu.

" Kamu tahu enggak mandi kucing Lex" kata Tante Via.

- Aku hanya menggelengkan kepala dan Tante Via pun langsung menjilati leherku menciuminya sampai-sampai aku menggelinjang hebat, ciumannya berlanjut sampai ke putingku, dikulumnya di jilatnya, lalu ke perutku, terus turun ke selangkanganku dan penisku pun mulai bereaksi mengeras.
 Dijilatinya paha sebelah dalamku dan aku hanya menggelinjang hebat karena di bagian ini aku tak kuasa menahan rasa geli campur kenikmatan yang begitu dahsyat. Tante Via pun langsung menjilati penisku tanpa mengulumnya seperti tadi dia menghisap-hisap bijiku dan juga terus sampai-sampai lubang pantatku pun dijilatinya sampai aku merasakan anusku basah.
 Kulihat payudara Tante Via mengeras, Tante Via menjilati sampai ke betisku dan kembali ke bibirku dikulumnya sambil tangannya mengocok penisku, tanganku pun meremas payudara Tante Via. Entah mengapa aku jadi ingin menjilati vagina Tante Via, langsung Tante Via kubaringkan dan aku bangun, langsung kujilati vagina Tante Via seperti menjilati es krim.

" Achh.. uhh.. hhghh.. acch Lex enak banget terus Lex, yang itu isep jilatin Lex" kata Tante Via sambil menunjuk sesuatu yang menonjol di atas bibir vaginanya.

- Aku langsung menjilatinya dan menghisapnya, banyak sekali lendir yang keluar dari vagina Tante Via tanpa sengaja tertelan olehku.

" Lex masukin donk Tante enggak tahan nih"
" Tante gimana caranya?"

- Tante Via pun menyuruhku tidur dan dia jongkok di atas penisku dan langsung menancapkannya ke dalam vaginanya. Tante Via naik turun seperti orang naik kuda kadang melakukan gerakan maju mundur. Setengah jam kami bergumul dan Tante Via pun mengejang hebat.

" Lex Tante mau keluar nih eghh.. huhh achh" erang Tante Via.

- Akupun di suruhnya untuk menaik turunkan pantatku dan tak lama kurasakan ada sesuatu yang hangat mengalir dari dalam vagina Tante Via. Hmm sungguh pengalaman pertamaku dan juga kurasakan vagina Tante Via mungurut-urut penisku dan juga menyedotnya.
 Kurasakan Tante Via sudah orgasme dan permainan kami terhenti sejenak. Tante Via tidak mencabut penisku dan membiarkanya di dalam vaginanya.

" Lex nanti kalau mau kencing kaya tadi bilang ya" pinta Tante Via padaku.

- Akupun langsung mengiyakan tanpa mengetahui maksudnya dan Tante Viapun langsung mengocok penisku dengan vaginanya dengan posisi yang seperti tadi.

" Achh .. Tante enak banget achh.., gfggfgfg.." kataku dan tak lama aku pun merasakan hal yang seperti tadi lagi.
" Tante Alex kayanya mau kencing niih"

- Tante Via pun langsung bangun dan mengulum penisku yang masih lengket dengan cairan kewanitaanya, tanpa malu dia menghisapnya dan tak lama menyemburlah cairan maniku untuk yang ke 2 kalinya dan seperti yang pertama Tante Via pun menelannya dan menghisap ujung kepala penisku untuk menyedot habis maniku dan akupun langsung lemas tapi disertai kenikmatan yang alang kepalang.
 Kami pun langsung mandi ke kamar mandi berdua dengan telanjang bulat dan kami melakukannya lagi di kamar mandi dengan posisi Tante Via menungging di pinggir bak mandi. Aku melakukannya dengan cermat atas arahan Tante Via yang hebat.
 Selasai itu jam pun menunjukan pukul 1 siang langsung makan siang dengan telur dadar buatan Tante Via, setelah itu kamipun capai sekali sampai-sampai tertidur dengan Tante Via di sampingku, tapi tanganku kuselipkan di dalam celana dalam Tante Via.

- Kami terbangun pada pukul 3 sore dan sekali lagi kami melakukannya atas permintaan Tante Via, tepat jam 4:30 kami mengakhiri dan kembali mandi, dan rombongan ibu-ibu pun pulang pukul 6 sore.

" Lex kamu sudah baikan?" tanya Mamiku.
" Sudah mam, aku sudah seger n fit nih" kataku.
" Kamu kasih makan apa Ni, si Alex sampai-sampai langsung sehat" tanya Mami sama Tante Via.
" Hanya bubur ayam sama makan siang telur dadar terus kukasih saja obat anti panas" kata Tante Via.

- Esoknya kamipun pulang ke jakarta dan di mobil pun aku duduk di samping Tante Via yang semobil denganku. Mami yang menyopir ditemani Ibu Herman di depan. Di dalam mobilpun aku masih mencuri-curi memegang barangnya Tante Via.
 Sampai sekarang pun aku masih suka melakukannya dengan Tante Via bila rumahku kosong atau terkadang ke hotel dengan Tante Via. Sekali waktu aku pernah mengeluarkan spermaku di dalam sampai 3 kali.
 Kini Tante Via sudah dikarunia 2 orang anak yang cantik. Baru kuketahui bahwa suami Tante Via ternyata menagalami ejakulasi dini. Sebenarnya kini aku bingung akan status anak Tante Via.
 Yah, begitulah kisahku sampai sekarang aku tetap menjadi PIL Tante Via bahkan aku jadi lebih suka dengan wanita yang lebih tua dariku. Pernah juga aku menemani seorang kenalan Tante Via yang nasibnya sama seperti Tante Via, mempunyai suami yang ejakulasi dini dan suka daun muda buat obat awet muda, dengan menelan air mani pria muda*****!!!TAMAT


- Bagaimana para Pembaca Serukan para maniak seks, jangan lupa ya!!! Selalu ikuti cerita-cerita dewasa di web newcersex2017.blogspot.com.


Para Pembaca Cerita SEX Ingin Membaca Cerita SEX Yang Sebelumnya Klik Di Sini ya Para Pembaca Cerita SEX...

Para Pembaca Cerita SEX Ingin Mendaftar Dan Mencoba Keberuntungan Klik Di Sini Ya Para Pembaca Cerita SEX...

Kamis, 09 November 2017

Nikmatnya Organisme Berulang-Ulang

 Judi Poker Online


CERITA SEX | CERITA HOT | CERITA DEWASA | CERITA SEX DEWASA | CERITA HOT DEWASA | CERITA PORN | Nikmatnya Organisme Berulang-Ulang - " Ouucchhh…ohhhh….ohhhh…enak sekali paaaaaa…ooohhhhhh…ohhhhhh…" Erangku karena merasa nikmat.
" Saat itu aku dalam posisi nungging berpegangan pada meja kerja pak Yanto di ruangannya. Pakaian atasku masih lengkap terpakai, sedangkan celana panjang dan celana dalamku sudah melorot sampai ke mata kaki. Pak Yanto sendiri sedang menyetubuhiku dari arah belakang dengan hanya mengeluarkan penisnya melalui resleting celananya saja. " CREK…CREK…CREK …CREK…CREK..CREEK … terdengar bunyi suara becek dari kemaluanku yang sudah sangat basah.
" Ouuuhhh…uhhh….Ake mau keluar paaaa…ohhhhhh" Aku mulai merintih nikmat saat orgasmeku terasa akan datang.
Pak Yanto mempercepat gerakan pinggulnya supaya beliau juga bisa mendapat ejakulasi bersamaan dengan orgasmeku.
" A…A…AAAAAHHHH…AAAAAAHH.." Aku mendengar beliau berteriak tertahan dengan tubuh bergetar, penisnya ditancapkannya dalam-dalam pada liang senggamaku.
" Ake…ss..saya…keluar …" bisiknya tertahan.
" AHHHHMMMMMMMMM… MMMMMMMMMM… MMMMMMMMMPPPHHHHHHHHHH…" Aku sendiri sedang sibuk menahan jeritan nikmatku sampai mukaku berubah menjadi merah padam.
" CROOOTT …CROT … CROT …Crot …Crot …" semprotan air mani pak Yanto yang hangat terasa memancar ke dalam rahimku yang saat itu sudah berisi janin berumur tiga bulan yang juga berasal dari benih beliau.! ! ! !! ! ! !


CERITA SEX ABG - Nikmatnya Organisme Berulang-Ulang | Singkat Cerita, Setelah menenangkan diri sampai nafas kami tidak memburu lagi, pak Yanto kemudian mengambil tissue untuk membersihkan kemaluanku dan kemaluannya untuk kemudian membantuku memakai celanaku lagi. Tanpa berciuman dulu karena akan membuat lipstikku berantakan, aku melangkah ke luar dari ruangan beliau karena di luar sana sudah menunggu manajer penjualan yang akan menghadap beliau.
 Aku memang sering diminta melayani Quickly Sex di ruang kerja beliau terutama di pagi hari, kami hanya membutuhkan 5 – 15 menit saja untuk mencapai orgasme dan ejakulasi. Salah satu hal yang mengurangi kenyamananku adalah aku harus menahan suara erangan nikmatku agar tidak kedengaran sampai keluar ruang kerja beliau. Aku bukanlah satu-satunya karyawan wanita yang beliau tiduri, tapi hanya aku yang beliau minta untuk melayani Quickly Sex di kantor.

 Namaku Ake, umurku saat kejadian ini adalah 34 tahun, statusku sudah menikah dengan satu orang anak. Aku bekerja di sebuah perusahaan IT dan Telekomunikasi di Bandung sebagai staf purchasing merangkap sekretaris untuk pak Yanto. Sebelumnya aku adalah staf administrasi biasa, tapi atas permintaan pak Yanto aku kemudian dipromosikan menjadi staf purchasing sekaligus melakukan fungsi-fungsi kesekretariatan terbatas.
 Pak Yanto merupakan direktur pengelola perusahaan yang juga merupakan pemilik perusahaan. Beliau merupakan orang yang sangat simpatik, penyabar dan telaten dalam mengajari anak buahnya agar bisa membantunya. Pada waktu pertama kali aku ditempatkan di bawah beliau untuk menggantikan sekretarisnya yang mengundurkan diri karena menikah, aku merasa sangat takut sehingga sering sekali berbuat salah. Tetapi beliau tetap mempercayaiku malah pada tahun awal tahun ini beliau mempromosikan aku sehingga gajiku naik hampir dua kali lipat.


- Walaupun aku sekarang sudah lebih kenal dengan pak Yanto, tapi tetap saja aku sering merasa tidak terlalu nyaman kalau harus menghadap beliau. Salah satu yang membuatku kurang nyaman adalah tatapan mata beliau yang sangat tajam dan kadang-kadang aku merasa seperti sedang ditelanjangi. Ada satu perubahan yang aku alami sejak mendapat promosi yaitu aku berusaha tampil lebih menarik setiap hari untuk pak Yanto, aku tak tahu apa alasan pastinya dari keputusanku ini.
 Pada suatu hari pak Yanto menugaskanku untuk mengikuti seminar dan workshop yang diadakan di sebuah hotel di daerah Jatinangor, tentu saja materinya sangat sesuai dengan pekerjaan dan bidang usaha perusahaan kami. Selain seminar dan workshop yang aku ikuti, di hotel yang sama ternyata ada acara lainnya diselenggarakan oleh salah satu pelanggan terbesar kami. Pak Yanto memutuskan untuk ikut acara ini untuk sekalian bertemu dengan para pengambil keputusan dari perusahaan pelanggan kami tersebut.

 Oleh karena lokasi penyelenggaraan yang sama, otomatis kami mejadi sering bertemu terutama pada saat makan siang atau coffee break. Tentu saja sebagai staf biasa aku hanya berani menyapa beliau saja, tidak lebih dari itu. Tapi ternyata pak Yanto malah yang mulai mengajakku mengobrol, awalnya obrolan biasa seputar pekerjaan di kantor dan materi seminar, tapi akhirnya topiknya meluas ke hal-hal yang lebih bersifat pribadi.
 Hari ini seminar dan workshop memasuki hari terakhir tetapi materinya sudah tidak ada yang baru sama sekali karena acaranya berupa presentasi dari perusahaan-perusahaan yang menjadi sponsor penyelenggaraan seminar ini. Pada saat coffee break pagi pak Yanto mengajakku untuk jalan-jalan saja meninggalkan acara seminar lebih awal karena beliaupun sudah tidak ada acara lagi.


- Tapi suami Ake nanti sore akan jemput pa, rencananya kami akan sama-sama dari sini menengok saudara di Sumedang'' Kataku yang kebingungan dengan ajakannya antara tidak berani menolak dengan takut dicurigai suamiku yang lumayan cemburuan kalau nanti tidak jadi ikut ke Sumedang.

" Habis jalan-jalan saya bisa anterin Ake balik lagi ke sini, jadi tetap bisa ikut ke Sumedang dengan suami kamu" Beliau coba menjelaskan...
" Memangnya kita mau ke mana pa ?" Aku kembali bertanya...
" Saya ingin ngajak Ake ke Cipanas Garut untuk berendam di sana, sambil refresing sebentar biar besok segar lagi waktu mulai ngantor"
" Hmmmm…asyik juga, tapi Ake ga bawa baju renang" Aku jadi tertarik dengan tawaran beliau.
" Saya juga tidak bawa celana renang kok … kita berendam air panasnya tidak di kolam renang, tapi di kolam rendam yang kita sewa sendiri sehingga kita bisa bebas berendam pake baju dalam atau telanjang sekalian" Katanya sambil tertawa
" Boleh juga tuh … Ake mau deh ikut, tapi bapa nanti bener-bener balikin Ake ke sini lagi ya ?" Aku akhirnya setuju dengan ajakan beliau dan tidak terlalu memikirkan pakai apa nanti berendamnya.

 Aku mau mengikuti ajakan beliau karena kesempatan ini jarang sekali bisa didapat oleh staff biasa seperti aku, sebagai boss dan pemilik perusahaan beliau lebih banyak berinteraksi dengan level manajer atau sedikitnya supervisor. Hanya saja posisiku sebagai staff purchasing sehari-hari sering ditempatkan juga sebagai sekretarisnya untuk beberapa urusan administrasi. Aku berharap dengan banyak kesempatan berbicara dengan bossku ini, aku bisa lebih mengenal keinginan beliau yang mudah-mudahan bisa memperlancar pekerjaan dan karirku di perusahaan.
 Walaupun begitu aku juga punya sedikit rasa khawatir, apakah bossku ini punya agenda lain dengan mengajakku jalan-jalan ke tempat wisata dengan hanya berdua saja. Kemungkinannya bisa saja memang karena hanya ingin bersenang-senang dengan mengajak aku, tapi bukan tidak mungkin juga aku akan diajak menemaninya tidur.


- Kemungkinan kedua lebih mungkin terjadi karena pak Yanto mengajakku untuk menyewa kamar kolam sendiri yang katanya berendam sambil telanjangpun bisa. Apakah itu bukan berarti beliau secara halus mengajak aku 'ngamar' ?
Sekejap ada perasaan bangga seandainya beliau memang ingin mengajakku 'ngamar' berarti aku yang staf biasa ini cukup menarik bagi beliau apalagi aku sudah tidak muda lagi dan bukan gadis perawan. Kalaupun benar aku akan diajaknya berhubungan badan saat di Garut nanti, apa yang harus kulakukan ? Kalau aku menolaknya pasti akan membuat beliau marah besar, sedangkan kalau menurutinya ajakannya apakah aku sanggup memenuhinya harapannya ? Apakah beliau juga akan tetap marah karena tidak puas dengan pelayananku walaupun sudah aku turuti keinginannya untuk bersetubuh ? Apakah setelah melihat bentuk tubuhku dalam keadaan telanjang bulat, apakah beliau masih 'berselera' terhadapku ?
 Begitu banyak pertanyaan yang tidak bisa aku jawab sehingga akhirnya kuputuskan akan pasrah saja kalau ternyata pak Yanto mengajakku berhubungan badan karena sekarang sudah terlanjur pergi bersamanya. Anehnya saat itu aku sama sekali tidak mempertimbangkan statusku sebagai seorang istri atau bossku yang juga sudah berkeluarga. Aku hanya masih menyimpan harapan semoga pak Yanto tidak mengajakku bersetubuh dan benar- benar hanya ingin ditemani berjalan-jalan dan berendam di air panas.
 Akhirnya kami sampai di Garut, kami tidak langsung pergi ke areal pemandian air panas, tetapi mampir dulu ke sebuah rumah makan untuk makan siang walaupun saat itu masih kepagian. Di sana kami memilih tempat makan lesehan di atas kolam yang lumayan romantis untuk orang yang datangnya berpasangan. Sebagai bawahannya akupun melayani beliau untuk lebih nyaman menyantap pesanan kami.

 Banyak hal yang kami obrolkan, terutama keingin tahuan beliau mengenai keluargaku dan juga pengalamanku sebelum bekerja di tempat yang sekarang.  Aku tidak banyak berani bertanya banyak kalau mengenai latar belakang beliau kecuali beliau memang sedang menceritakannnya. Obrolan ini terus berlanjut walaupun makanan telah habis, sehingga aku mulai merasa lebih akrab dengan beliau. Setelah sholat dhuhur besama, kami kembali melanjutkan perjalanan menuju areal pemandian air panas di Cipanas Garut.
 Hatiku berdebar dengan kencang ketika pak Yanto membelokkan mobilnya memasuki halaman salah satu motel di sana yang mempunyai halaman cukup luas. Dari jendela mobil beliau kemudian melakukan booking kamar pada beberapa room boy yang sepertinya memang menunggu tamu di gerbang pintu motel. Aku mulai merasa gelisah karena dari pendengaranku, beliau hanya memesan satu kamar saja yang artinya apakah aku akan satu kamar dengan dia berendamnya ?


- Room boy yang diajak bicara oleh pak Yanto masuk ke dalam front office untuk mengambil kunci kamar yang dipesan, kemudian memberikan isyarat agar kami mengikutinya. Pak Yanto memesan kamar yang paling besar di sana, jadi aku mulai berharap mungkin di dalamnya ada lebih dari satu kamar rendam yang terpisah. Setelah memarkirkan mobilnya di car port depan kamar, pak Yanto mengajakku turun dan masuk ke dalam kamar sambil membereskan pembayaran kamarnya.
 Ya ampun …. Kamar itu memang besar dan luas tetapi tetap saja hanya mempunyai satu kamar rendam dan juga ada tempat tidurnya. Aku mulai gemetar karena kekhawatiranku mulai mendekati kenyataan yaitu aku hanya berdua dengan pak Yanto di sebuah kamar motel yang jauh dari rumah.

" Mau langsung berendam atau istirahat dulu ? " Tiba-tiba bossku bertanya I…i..istirahat aja dulu,
" Ake mau istirahat dulu" Jawabku agak tersendat, aku pikir dengan meminta istirahat dulu aku bisa menunda untuk berendam air panas.

 Siapa tahu kalau pak Yanto mau berendam duluan sehingga kalaupun aku dipaksa berendam bisa setelah pak Yanto selesai. Lagi pula kamar ini mempunyai dua ranjang besar, sehingga aku bisa menghindar untuk tidak satu tempat tidur dengan beliau.

" Kalau begitu kita istirahat barengan aja dulu, baru nanti berendam bareng juga" Kata pak Yanto sambil mulai melepas sepatu lalu membuka bajunya satu persatu sampai bertelanjang bulat di depanku begitu saja.
" Lho … kamu juga buka baju dong, biar nanti tinggal langsung berendam dan baju kita tidak kusut"
" Ake ti..ti..dak berani pak …" Jawabku sambil tertunduk dengan badan yang sudah menggigil.
 Aku sekarang benar-benar yakin bahwa pak Yanto memang berniat meniduriku di sini, bukan hanya sekedar ingin mengajak berendam di air panas saja.
" Kalau begitu saya bantuin ya …" Kata bossku sambil mendekat dan mulai membuka kancing kemeja atasku satu persatu.
" Ja..ja..ngan pa…" aku merintih pelan karena mulai merasa tidak berdaya
" Jangan kenapa ?" Tanya bossku lagi, walaupun dengan suara biasa tapi terasa sangat mengintimidasi
" Ma…maksudnya …e..ehh … Biar Ake aja yang buka sendiri …" Akhirnya aku merasa harus menyerah dan pasrah pada situasi di mana pak Yanto kelihatannya sudah tidak ingin dibantah lagi.
" Dengan tangan gemetar aku membuka bajuku satu persatu sampai akhirnya tinggal memakai BH dan celana dalam lalu berdiri mematung dengan kepala tertunduk di depan pak Yanto yang dari tadi melihatku membuka baju. Kemaluanku walaupun masih tertutup celana dalam kucoba ditutup dengan tangan kananku, sedangkan tangan kiriku aku silangkan untuk menutupi dadaku. Buka juga dong BH dan celana dalamnya"
" Ake malu sama bapa …"
" Malu kenapa ? Hanya ada kita berdua kok di dalam sini dan saya kan udah telanjang juga"
" Akhirnya aku menuruti juga kemauan beliau dengan melepaskan pertahanan terakhirku" yang membuat kami sama-sama telanjang bulat sekarang. Walaupun sepanjang jalan tadi aku sudah mempersiapkan diri untuk terjadinya peristiwa ini, tapi tetap saja aku sangat ketakutan saat mengalaminya langsung. Tanpa terasa air mata mulai menggenang di mataku, tapi aku tidak berani sama sekali bersuara takut akan membuat suasana makin runyam.


- Tanganku aku silangkan di depan tubuh dengan kedua telapak tangan menutup kemaluanku sedangkan lengan bagian atasku dipakai menutupi dadaku setidaknya putting susuku.
 Pak Yanto sekarang berdiri tepat di depanku dengan tubuh tinggi besarnya hampir menempel padaku. Penisnya yang hitam kemerahan sudah berdiri tegak dan menempel diperutku. Kedua tangannya kemudian meraih tanganku dan melingkarkannya ke belakang tubuhnya sehingga aku jadi memeluk beliau di bagian pinggang.
 Daguku lalu diangkatnya dengan tanggannya sampai wajah kami berdekatan lalu beliau mencium bibirku dengan lembut sambil diberi sedikit hisapan-hisapan dan kecupan. Aku belum bisa bereaksi sama sekali saat itu selain mencoba memejamkan mata dengan air mata yang terus berlinang. Dengan sabar pak Yanto menciumku berkali kali sampai akhirnya tanpa terasa aku mulai membuka bibirku yang tipis dan langsung dimanfaatkan oleh beliau untuk memasukkan lidahnya ke dalam rongga mulutku.

" Mmmmpphhhhh ….hhheehhhh….mmmmppphhhh …" Aku mulai berdesah sebagai reaksi atas ciuman pak Yanto yang semakin gencar dengan permainan lidahnya dan mulai mencairkan keteganganku.

 Tangan kirinya digunakan untuk memeluk tubuhku sedangkan tangan kanannya memegang tengkukku. Tanpa kusadari tanganku yang melingkari pinggangnya mulai kugunakan untuk memeluk pak Yanto sehingga tubuh kami sekarang saling merapat, kulit bertemu kulit. Kurasakan kemaluanku bergesekan dengan pahanya yang berbulu sedangkan penis pak Yanto bergesekan dengan perut dan payudaraku. Gesekan demi gesekan mulai membangkitkan gairahku sekaligus juga keberanianku untuk mulai menyambut aksi beliau.
Kemaluanku terasa mulai lembab …………….
 Pak Yanto kelihatannya juga merasakan kemaluanku yang mulai lembab dari gesekan dengan pahanya sehingga beliau mulai lebih intensif menggerak-gerakan pahanya pada kemaluanku. Aku meresponnya dengan merenggangkan pahaku sehingga seluruh kemaluanku sekarang bisa bergesekan dengan paha pak Yanto.

" Aahhhhhhhhhh …..geli paaa…" Desahku saat pak Yanto mengalihkan ciumannya ke telinga dan leher kiriku...
" Ohhhhh….oohhhh …. Ohhhh ….ohhh….paaaa….ohhhh…" suara desahanku makin tidak terkendali saat pak Yanto mulai meremas-remas payudara kecilku dengan tangan kanannya.
 Tiba-tiba pak Yanto berlutut di depanku dan bibirnya langsung memangut putting susuku untuk dihisap-hisapnya, sedangkan tangan kanannya sekarang mengelus-elus kemaluanku.
" Bapaaaa…oohhhhhh…..paaa….Ake akan diapain ….ohhhhh….." aku terus mendesah hampir tidak berhenti.
" Ouchhhhhh…..hhhhh….shhhh…shhhh.shhhhhh" Hanya desisan yang bisa kukeluarkan saat pak Yanto memasukkan jarinya ke dalam liang senggamaku lalu mengocoknya dengan cepat.


- Pelan-pelan kemaluanku mulai becek dikarenakan menerima rangsangan-rasangan yang pak Yanto berikan padaku. Rasa takutku sudah hilang sama sekali demikian juga kekhawatiran akan mengecewakan beliau karena ternyata aku terus "digarapnya" walaupun sampai saat ini aku masih bersikap pasif.
Setelah lubang senggamaku semakin becek dan merekah, pak Yanto lalu berdiri lagi dan dengan perlahan-lahan menekuk kakinya sehingga sekarang penisnya ada di depan vaginaku. Aku mengerti maksudnya yang akan menyetubuhiku dalam posisi berdiri, tapi aku belum pernah melakukannya selama aku menikah dengan suamiku. Jadi aku mencoba membantu beliau dengan merenggangkan kakiku sambil memajukan kemaluanku agar liang senggamanya lebih mengarah kedepan.
 Ternyata upayaku yang hanya berdasakan naluri itu cukup berhasil, kurasakan kepala penis beliau sudah ada di depan liang senggamaku sambil berputar-putar mencari posisi yang tepat untuk masuk.
BLESSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSS ….
 Penis pak Yanto akhirnya masuk dengan mulus kedalam liang senggamaku.

" UUUUUUUHHHHHHHHHHHHHHHHHHH……….." Tanpa bisa ditahan lagi aku mengeluarkan suara lenguhan keras saking nikmatnya.

 Setelah seluruh batang penisnya masuk, pak Yanto memelukku dengan kedua telapak tangannya pada buah pantatku. Kemudian dengan perlahan-lahan dia meluruskan kakinya sehingga secara otomatis aku terangkat ke atas oleh dorongan penisnya pada kemaluanku seperti sate dengan tusuknya.

" Ohhhhhhhh….Ake takut jatuh paa …." Sambil melenguh nikmat aku juga merasa takut akan jatuh karena hanya tubuhku diangkat hanya oleh kekuatan otot penisnya saja.
" Belitkan kedua kaki kamu ke pinggang saya sebagai pengait supaya tidak mudah jatuh" Perintahnya.

:: Aku segera mengaitkan kakiku melingkari pinggangnya dan tanganku memeluk lehernya, sedangkan kepalaku aku sandarkan pada bahu beliau. Setelah beliau yakin aku menempel dengan benar pada tubuhnya, dia lalu mulai menggerak-gerakkan pantatnya maju mundur.

" Ohhhhh….ohhhhh….ohhhhh…ohhhh….bapppaaa.. aaahhhh…ohhhh….ohhhh….ohhh…paaa…enaaak" Pak Yanto menyetubuhiku yang digendong dalam pangkuannya sambil berjalan keliling ruangan.


- Bersetubuh seperti ini benar-benar tidak pernah terpikir olehku dan tidak pernah terbayangkan akan aku alami karena suamiku hanya melakukan hal-hal yang biasa saja. Walaupun pergerakan penis pak Yanto sangat terbatas, tapi posisi penisnya yang tegak dan tertekan oleh berat tubuhku sendiri membuat terasa sangat nikmat seolah-olah menembus sampai jantungku.

" Ohhhh…ohhhhh….ohhh….ohhhh….ohhh.." aku terus mendesah mengikuti gerakan bossku Tak berapa lama kemudian pak Yanto menyandarkanku ke dinding kamar dan mulai menggenjot penisnya dengan lebih cepat karena beban dari berat tubuhku sudah tertahan sebagian oleh dinding kamar.
" Addduddduuuuhhhhh…ohhhhh….ohhhhh… ..ohhhh…ouchhhh…..aahhhh….ohhhh…" desahanku semakin menjadi-jadi.
" AAAAAAAAAAAA.. RRRRRRRHHHHHHHHHHHHHH………………." Akhirnya aku mengerang nikmat dengan keras saat orgasmeku datang.
 Pak Yanto menurunkan intensitas genjotan penisnya untuk memberikan kesempatan padaku menikmati orgasmeku.
" Adduuuuuhhhh…. Enak sekali paaaa" Bisikku di telinga beliau
" Kita sekarang main di ranjang ya sayang … Saya belum keluar…bantu saya ya sayang" Balas pak Yanto dengan lembut.
" Aku hanya bisa mengangguk pelan karena seluruh tenagaku seolah-olah telah tersedot habis oleh orgasme tadi." Pak Yanto kemudian menurunkanku sampai kakiku bisa menapak ke lantai sebelum kemudian melepaskan penisnya dari kemaluanku. Penisnya kelihatan sekali masih keras dan tegak walaupun sekarang warnanya lebih kemerahan dibandingkan sebelumnya. Kemudian aku dibopongnya ke ranjang.
" Uhhhhhhh…." Aku kembali mendesah saat beliau melepaskan penisnya dari kemaluanku.

 Di tempat tidur aku hanya bisa tergolek lemas, tapi aku masih ingat permohonan beliau yang ingin dibantu untuk bisa berejakulasi olehku. Oleh karena itu kucoba mengangkangkan kakiku agar menjadi isyarat bahwa aku masih siap menyambut lagi beliau supaya mencapai ejakulasi. Aku gosok-gosokkan tanganku pada kemaluanku supaya tetap merekah dan basah. Pak Yanto lalu naik ke ranjang sambil mengocok-ngocok penisnya sampai ke dekat kemaluanku dan langsung memasukkannya lagi ke dalam liang senggamaku.
BLESSSSSSSSSSSSSSSSSSSSS …………….

" AAAAAAAAAAAAAAAA.. HHHHHHHHHHHHHHHHHHHHH……" Penis pak Yanto benar-benar bisa mendatangkan kenikmatan bagiku walaupun aku lihat tidak terlalu besar atau panjang ukurannya.
" Euuhhhhh….euhhhhh…euhhhh….euhhhh…euhhhh…" aku terus melenguh saat pak Yanto mulai memompakan penisnya dari atas tubuhku.
" Ooooohhhh…ohhhhh….bapppaaa…. teruss…paaa…auhhhhh… aaaahhh" aku meracau
Pak Yanto memompa semakin kencang dan kemaluanku semakin basah bahkan mulai banjir mengalir keluar.
" CROK…CROK ….CROK ….CROK ….CROK …." Kudengar suara penis pak Yanto yang menembus kemaluanku yang sudah sangat basah.
" Ohhhhh…ohhhh….paaaaa….Ake mauuu dapet lagiiii….ooohhhh"
 Aku beranikan untuk melingkarkan kakiku pada pantanya beliau untuk membantu tekanan saat memompa penisnya.
" AAAAAAARRRRRRRRRRRRRR… KKKKKKKKKKKKKKKHHHHHHHHHHHH ….." Aku kembali mengerang saat orgasme keduaku datang
 Aku coba menekan kakiku yang melilit pantat beliau supaya bisa menikmati orgasmeku tapi rupanya beliau juga sedang menunggu ejakulasinya yang sudah dekat.
" Akeeee….saya akan semprotkan di dalam….AHHH…AHHH…AHHH…ahhh….ahhhh….ahhh" Teriak beliau sedikit tertahan
" SRRROOOOOT …..SROOOOOT ….SROOOOTTTT….srrrt ….srrrt….srrrt …" kurasakan semprotan air mani bossku yang sedang menaburkan benihnya di rahimku.
" Ahhhhhhhhhhhhh….." Pak Yanto mendesah lega setelah semua air maninya keluar
 Kami lalu berciuman dan berpelukan dengan mesra seperti sepasang kekasih bukannya boss besar dengan karyawan level bawahnya.
" Kamu bisa menikmatinya sayang ?" Tanya pak Yanto dengan lembut membuka percakapan dengan tetap menindihku dan tanpa menarik penisnya dari kemaluanku.
" Bisa pa, enak sekali malah… asalnya Ake takut sekali…tapi kalau tau bakal enak kayak ini Ake udah mau dari dulu-dulunya" Cerocosku panjang lebar
" Emangnya kamu ga apa-apa saya setubuhi ?" Pak Yanto keheranan dengan jawabanku.
" Bagi orang seperti Ake, bapa udah milih Ake untuk disetubuhi saja rasanya udah gimana gitu …." Jelasku.
" Sebenernya waktu bapa ngajak Ake ke Garut buat sewa kamar rendam, Ake udah merasa pasti ujung-ujungnya bakal diajak bersetubuh” Sambungku sambil tanganku membersihkan noda lipstikku yang menempel di pipi dan sekitar bibir beliau.
" Ake ngerti lah kalau orang yang udah gede mandi bareng bakal ngapain …"
" Jadi waktu Ake iyain, itu artinya sudah termasuk kesediaan Ake disetubuhin bapa" Kataku agak manja.
" Kalau Ake masih perawan mungkin bisa lain ceritanya atau mungkin juga tetep sama".
" Malah yang Ake paling takutkan bukan disetubuhinya, tapi takut tidak bisa memuaskan bapa atau membuat bapa marah" Sambungku.
" Ake tidak tahu, orang-orang gede seperti bapa itu maunya apa kalau lagi bersetubuh"
" Kalau orang-orang kecil seperti suaminya Ake mah gampang sekali nebak maunya" AKu masih nyerocos.
" Ake tinggal ngangkang dia langsung tembak, selesai …mmmmpppphhhhhh" Pak Yanto hanya tersenyum lalu mencium bibirku untuk menghentikan omonganku yang menggelontor hampir tidak berhenti.


- Kami kembali berciuman mesra dengan memainkan lidah masing-masing dari cara menciumnya aku bisa belajar ciuman yang dalam dan membangkitkan gairah. Selama ini aku hanya berciuman dengan suamiku hanya mengadukan bibir saja dan paling banter seperti bertukar ludah.

" mmmmmmpppphhhhhhh….ahhhh… mpppppphhhhhhh……ohhhhhh…..mpppphhhh" Saat berciuman aku tidak bisa menahan desahanku karena penis pak Yanto walaupun sudah tidak sekeras sebelumnya kurasakan berkedut-kedut di dalam liang senggamaku sehingga menimbulkan rasa geli yang nikmat.

 Aku kemudian membalasnya dengan menggerakkan otot kemaluanku untuk meremas-remas penisnya dengan gemas sambil tanganku menekan-nekan pantatnya.

" Ahhhhhh…." Desahku saat pak Yanto mencabut penisnya dari kemaluanku dan berbaring di sampingku. Aku mencoba memberanikan diri merebahkan kepalaku di dadanya berharap beliau bersedia memelukku, ternyata beliau menyambutku dengan mesra, bukan hanya membalas pelukanku tetapi juga membelai-belai tubuh dan rambutku.


- Bossku itu juga minta aku merapikan bulu kemaluanku karena beliau lebih senang bulu yang rapi tipis dan minta waktu nanti kami bersetubuh lagi sudah berubah. Walaupun suamiku sebenarnya lebih suka kemaluanku berbulu lebat, tapi aku memilih akan menuruti kemauan pak Yanto saja dan aku akan cari alasan untuk suamiku. Apalagi dari kata-katanya itu artinya beliau mau mengajakku bersetubuh lagi di lain waktu yang membuat hatiku semakin berbunga-bunga.
 Setelah cukup beristirahat, kami lalu mandi berendam bareng di bak air panas yang tersedia di kamar mandi hotel. Kami berendam sambil berpelukan, pak Yanto memelukku dari belakang sehingga tangannya bisa memeluk sambil memainkan kemaluanku, meremas-remas payudaraku dan memainkan putting susunya.

" Geli paaa….ohhhhh…hhhhhh ….shhhhhhhhh" Aku mulai mendesah dan mendesis saat pak Yanto menciumi leher dan kupingku sedangkan jarinya mulai dikeluarmasukkan ke dalam liang senggamaku yang terendam air.

 Tanpa sadar badanku mulai menggeliat-geliat karena rangsangan yang dilakukan beliau. Aku juga merasakan penis bossku itu mulai mengeras di belakang punggungku sehingga membuatku semakin terangsang.

" Ohhhhhh….bapaaa…Ake pengen disetubuhi lagi…shhhhhhh" Aku memberanikan diri meminta beliau menuntaskan berahiku yang sudah sampai keubun-ubun.
Beliau lalu mencabut jarinya dari liang senggamaku dan mengangkat pantatku sedikit sehingga penisnya bisa diarahkan pada kemaluanku dari arah belakang.

BLESSSSSSSSS ………..

" OOOOOOOOOHHHHHHHHHHHHHHHHHH……………….. nikmat sekali paaa" Erangku menyambut masuknya penis beliau ke dalam tubuhku.
" Euhhhhh….euhhhhh…euhhhh… euhhhhhh…euhhhh" Aku coba berinisiatif menggerak-gerakkan tubuhku naik turun di dalam air sambil berpegangan pada pinggir bak.


- Gerakan naik turunku menimbulkan gelombang pada air bak yang makin lama semakin bergolak tak teratur seperti juga gairah kenikmatanku yang terus semakin bergelombang naik.

" Heeeehhhhhh ….Heehhhhh ….Heeehhhhh ….Heeehhhhh…" aku mencoba menaikkan tempo gerakanku tapi tetap saja hambatan air membuat gerakanku seperti gerakan slow motion di filem-filem.

 Pak Yanto mengimbangi gerakanku dengan menaik turunkan pinggulnya sedangkan tangan kanannya semakin gencar meremas-remas payudaraku dari arah belakang dan tangan kirinya memainkan kelentitku.

" Oooohhhh ….ohhhh….ohhhhh….ohhhh….ohhhh…..ohhhhh" Gerakanku semakin liar dengan rangsangan dari beliau.
" AAAKEEEE DAPEETTTTT LAGI …..OHHHHHHHHHHHHHH" Aku menjerit saat mendapat orgasme pertama di dalam air.


- ku berhenti menggerakkan tubuhku untuk menikmati gelombang orgasmeku yang luar biasa bagiku dengan nafas agak tersenggal-senggal. Pak Yanto masih menggerak-gerakkan pinggulnya sehingga penisnya tetap naik turun di dalam liang senggamaku, tangannya di silangkan di dadaku sambil meremas kedua payudaraku dengan lembut. Bibirnya yang hangat kurasakan menciumi tengkuk dan punggungku berulang ulang melengkapi kenikmatan yang kurasakan.
 Pak Yanto memintaku memutarkan badan supaya posisi kami menjadi saling berhadapan dengan penisnya masih ada dalam kemaluanku. Kami berciuman sambil aku memeluknya, sedangkan tangan beliau memegang kedua buah pantatku sambil tetap menaik turunkan pinggulnya. Pelan-pelan gairahku timbul kembali dan mulai mengimbangi gerakan pinggulnya dengan menggerakkan pinggulku sendiri naik dan turun.

" Ahhhh ….Mmmmmppphhhhhhh…… oohhhhhhh…..mmppppphhhh…" Kami meneruskan bersetubuh sambil terus berciuman.

 Makin lama ciuman kami makin panas, bibir kami saling melumat dan permainan lidah yang semakin liar. Gerakan penis pak Yanto semakin kasar, penisnya dengan keras menyodok-nyodok ke dalam liang senggamaku sedangkan pantatku ditekannya kebawah oleh tangan beliau.

" Ohhhhhh ….ohhhhh….ohhhhhh….paaaa…. ohhhhh….baapaaaa….aduuuhhhhh…" Aku hanya bisa mengerang nikmat tanpa berbuat apa-apa karena pak Yanto mengambil alih kendali.
" Akeeee…. Saya mau keluarrrrrr" pak Yanto mengerang
Aku rasakan tubuh pak Yanto bergetar keras sedangkan penisnya berdenyut-denyut dengan tidak kalah kerasnya.
" SROOOOOOTTT …SROOOTTT…….SROOOTTTT …" semprotan demi semprotan air mani bossku kembali membanjiri rahimku
" A..a..aahhhh..a..a..aahhhh…" pak Yanto mengerang tertahan'


- Walaupun aku tidak mendapat orgasme lagi yang berbarengan dengan ejakulasinya pak Yanto, aku tetap merasa puas karena sudah mendapat orgasmeku tadi. Aku lalu menciumi dan membelai-belai wajah bossku yang terlihat cukup kelelahan setelah bersetubuh denganku di air panas. Otot-otot liang senggamaku kembali aku kontraksikan untuk memijat-mijat penis pak Yanto yang juga sedang kelelahan di dalam tubuhku.
 Bossku itu kelihatannya sangat suka dengan apa yang aku lakukan, beliau lalu membalas ciumanku dan memelukku dengan mesranya. Beliau kemudian menciumi seluruh wajahku, leherku dan payudaraku serta menghisap-hisap putingnya sambil mengucapkan kepuasannya bersetubuh denganku. Sebagai wanita tentu saja aku merasa bangga bisa memuaskan beliau yang merupakan bossku sehari-hari walaupun sebenarnya aku juga sangat puas karena mendapat kenikmatan yang lebih tinggi dari yang aku biasa dapat kalau berhubungan badan dengan suamiku sendiri.

 Dengan posisiku tetap 'menunggangi' beliau kami mengobrolkan berbagai hal, mulai dari pekerjaan sampai yang berkaitan kehidupan pribadi masing-masing, tentu saja sambil diselingi berciuman mesra. Pak Yanto sempat bertanya apakah aku pake pengaman, waktu aku balas dengan pertanyaan kenapa baru bertanya sekarang padahal beliau sudah dua kali menebar benihnya ? Beliau menjawab sambil tertawa bahwa karena aku sudah punya suami maka dia tidak terlalu khawatir kalau aku jadi hamil karenanya.
 Aku memang sekarang memakai IUD sebagai pengaman karena belum merencanakan punya anak lagi. Kemudian iseng-iseng beliau aku tanya, kalau aku lepas IUDnya apakah dia mau menghamili aku ? Jawabannya cukup mengagetkan tapi sangat menyenangkanku karena beliau bersedia "menyumbang" benihnya tetapi tidak mau menikahiku. Tetapi beliau bersedia berkomitmen untuk membantu biaya anak biologisnya itu.


- Setelah selesai berendam, kami lalu membersihkan badan dan berpakaian lagi untuk bersiap-siap pulang karena suamiku sudah akan menjemputku di tempat seminar tadi. Di tengah perjalanan pak Yanto memintaku melakukan oral seks, karena aku belum pernah melakukannya beliau lalu membimbingku mengenai cara melakukannya. Sesampainya di tempat parkiran tempat seminar, pak Yanto belum juga berejakulasi yang memaksaku untuk lebih agresif mengemut penisnya. Akhirnya beliau bisa ejakulasi dan memintaku meminum seluruh air maninya sampai habis.

 Ternyata suamiku juga sudah ada ditempat parkiran menjemputku sehingga membuatku agak panik dan dengan terburu-buru aku segera merapikan baju dan rambutku serta memakai lipstik lagi yang telah hilang menempel di penis pak Yanto. Setelah semuanya rapih kembali aku keluar dari mobil pak Yanto dan ambil jalam memutar dari parkiran yang tidak terlihat suamiku untuk masuk ke tempat seminar. Aku kemudian menghampiri suamiku seolah-olah baru selesai seminar dan mengajaknya berkenalan dengan pak Yanto … bossku di kantor dan di ranjang...*****!!!TAMAT


- Bagaimana para Pembaca Serukan para maniak seks, jangan lupa ya!!! Selalu ikuti cerita-cerita dewasa di web newcersex2017.blogspot.com.


Para Pembaca Cerita SEX Ingin Membaca Cerita SEX Yang Sebelumnya Klik Di Sini ya Para Pembaca Cerita SEX...

Para Pembaca Cerita SEX Ingin Mendaftar Dan Mencoba Keberuntungan Klik Di Sini Ya Para Pembaca Cerita SEX...

Rabu, 08 November 2017

Janda Muda Yang Haus Seks

 Judi Poker Online


CERITA SEX | CERITA HOT | CERITA DEWASA | CERITA SEX DEWASA | CERITA HOT DEWASA | CERITA PORN | Janda Muda Yang Haus Seks - Kisah ini menceritakan seorang Janda yang agresif akan seks perilakunya sungguh menggoda nafsu, setiap orang yang melihat pastinya ingin merasakan ngentot dengannya, simak saja langsung kisahnya di bawah ini! ! ! !


CERITA SEX DEWASA - Janda Muda Yang Haus Seks | Singkat Cerita, Peristiwa itu bermula ketika aku berkeinginan untuk mencari tempat kos-kosan di Surabaya. Pada saat itu, pencarian tempat kost-kostan ternyata membuahkan hasil. Setelah aku menetap di tempat kost-kostan yang baru, aku berkenalan dengan seorang wanita, sebut saja namanya Anggun.
 Usia Anggun saat itu baru menginjak 30 tahun dengan status janda Tionghoa beranak satu. Perkenalanku semakin berlanjut. Pada saat itu, aku baru saja habis mandi sore. Aku melihat Anggun sedang duduk-duduk di kamarnya sambil nonton TV.
 Kebetulan, kamarku dan kamarnya bersebelahan. Sehingga memudahkanku untuk mengetahui apa yang diperbuatnya di kamarnya.

- Dengan hanya mengenakan handuk, aku mencoba menggoda Anggun. Dengan terkejut ia lalu meladeni olok-olokanku. Aku semakin berani mengolok-oloknya. Akhirnya ia mengejarku. Aku pura-pura berusaha mengelak dan mencoba masuk ke kamarku. Eh.. ternyata dia tidak menghentikan niatnya untuk memukulku dan ikut masuk ke kamarku.

" Awas kau.. entar kuperkosa baru tahu.." gertaknya.
" Coba kalau berani.." tantangku penuh harap.

- Aku menatap matanya, kulihat, ada kerinduan yang selama ini terpendam, oleh jamahan lelaki. Kemudian, tanpa dikomando ia menutup kamarku. Aku yang sebenarnya juga menahan gairah tidak membuang-buang kesempatan itu.
 Aku meraih tangannya, Anggun tidak menolak. Kemudian kami sama-sama berpagutan bibir. Ternyata, wanita cantik ini sangat agresif. Belum lagi aku mampu berbuat lebih banyak, ternyata ia menyambar handuk yang kukenakan. Ia terkejut ketika melihat kejantananku sudah setengah berdiri. Tanpa basa-basi, ia menyambar kejantananku serta meremas-remasnya.

" Oh.. ennaakk.. terussh.." desisanku ternyata mengundang gairahnya untuk berbuat lebih jauh. Tiba-tiba ia berjongkok, serta melumat kepala kontolku.
" Uf.. Sshh.. Auhh.. Nikmmaat.." Ia sangat mahir seperti tidak memberikan kesempatan kepada untuk berbuat tanya.

- Dengan semangat, ia terus mengulum dan mengocok kontolku. Aku terus dibuai dengan sejuta kenikmatan. Sambil terus mengocok, mulutnya terus melumat dan memaju-mundurkan kepalanya.

" Oh.. aduhh.." teriakku kenikmatan.

- Akhirnya hampir 10 menit aku merasakan ada sesuatu yang mendesak hendak keluar dari kontolku.

" Oh.. tahann.. sshh. Uh.. aku mau kkeluaar.. Oh.."

- Dengan seketika muncratlah air maniku ke dalam mulutnya. Sambil terus mencok dan mengulum kepala kontolku, Anggun berusaha membersihkan segala mani yang masih tersisa.
 Aku merasakan nikmat yang luar biasa. Anggun tersenyum. Lalu aku mencium bibirnya. Kami berciuman kembali. Lidahnya terus dimasukkan ke dalam mulutku. Aku sambut dengan mengulum dan menghisap lidahnya.

- Perlahan-lahan kejantananku bangkit kembali. Kemudian, tanpa kuminta, Anggun melepaskan seluruh pakaiannya termasuk bra dan CDnya. Mataku tak berkedip. Buah dadanya yang montok berwarna putih mulus dengan puting yang kemerahan terasa menantang untuk kulumat. Kuremas-remas lembut payudaranya yang semakin bengkak.

" Ohh.. Teruss Ted.. Teruss.." desahnya.

- Semnetara tangan kiriku menelusuri pangkal pahanya. Akhirnya aku berhasil meraih belahan yang berada di celah-celah pahanya. Tanganku mengesek-geseknya. Desahan kenikmatan semakin melenguh dari mulutnya.
 Kemudian ciumanku beralih ke perut dan terus ke bawah pusar. Aku membaringkan tubuhnya ke kasur. Tanpa dikomando, kusibakkan pahanya. Aku melihat vaginanya berwarna merah muda dengan rumput-hitam yang tidak begitu tebal.

- Dengan penuh nafsu, aku menciumi memeknya dan kujilati seluruh bibir kemaluannya.

" Oh.. teruss.. Ted.. Aduhh.. Nikmat.."

- Aku terus mempermainkan klitorisnya yang lumayan besar. Seperti orang yang sedang mengecup bibir, bibirku merapat dibelahan vaginanya dan kumainkan lidahku yang terus berputar-putar di kelentitnya seperti ular cobra.

" Ted.. oh.. teruss sayangg.. Oh.. Hhh."

- Desis kenikmatan yang keluar dari mulutnya, semakin membuatku bersemangat. Kusibakkan bibir kemaluannya tanpa menghentikkan lidah dan sedotanku beraksi.

" Srucuup-srucuup.. oh.. Nikmat.. Teruss.. Teruss.." teriakannya semakin merintih.

- Tiba-tiba ia menekankan kepalaku ke memeknya, kuhisap kuat lubang memeknya. Ia mengangkat pinggul, cairan lendir yang keluar dari memeknya semakin banyak.

" Aduhh.. Akku.. keluuaarr.. Oh.. Oh.. Croot.. Croot."

- Ternyata Anggun mengalami orgasme yang dahsyat. Sebagaimana yang ia lakukan kepadaku, aku juga tidak menghentikan hisapan serta jilatan lidahku dari memeknya. Aku menelan semua cairan yang kelyuar dari memeknya. Terasa sedikit asin tapi nikmat.
 Anggun masih menikmati orgasmenya, dengan spontan, aku memasukkan kontolku ke dalam memeknya yang basah. Bless..

" Oh.. enakk.."

- Tanpa mengalami hambatan, kontolku terus menerjang ke dalam lembutnya vagina Anggun.

" Oh.. Angguna.. sayang.. enakk."

- Batang kontolku sepeti dipilin-pilin. Anggun yang mulai bergairah kembali terus menggoyangkan pinggulnya.

" Oh.. Ted.. Terus.. Sayang.. Mmhhss.."

- Kontolku kuhujamkan lagi lebih dalam. Sekitar 15 menit aku menindih Anggun.. Lalu ia meminta agar aku berada di bawah.

" Kamu di bawah ya, sayang.." bisiknya penuh nikmat.

- Aku hanya pasra. Tanpa melepaskan hujaman kontolku dari memeknya, kami merobah posisi. Dengan semangat menggelora, kontolku terus digoyangnya. Anggun dengan hentakan pinggulnya yang maju-mundur semakin menenggelamkan kontolku ke liang memeknya.

" Oh.. Remas dadaku.. Sayaangg. Terus.. Oh.. Au.. Sayang enakk.." erangan kenikmatan terus memancar dari mulutnya.
" Oh.. Anggun.. terus goyang sayang.." teriakku memancing nafsunya.

- Benar saja. Kira-kira 15 menit kemudian goyang pinggulnya semakin dipercepat. Sembari pinggulnya bergoyang, tangannya menekan kuat ke arah dadaku. Aku mengimbanginya dengan menaikkan pinggulku agar kontolku menghujam lebih dalam.

" Tedii.. Ah.. aku.. Keluuaarr, sayang.. Oh.."

- Ternyata Anggun telah mencapai orgasme yang kedua. Aku semakin mencoba mengayuh kembali lebih cepat. Karena sepertinya otot kemaluanku sudah dijalari rasa nikmat ingin menyemburkan sperma.
 Kemudian aku membalikkan tubuh Anggun, sehingga posisinya di bawah. Aku menganjal pinggulnya dengan bantal. Aku memutar-mutarkan pinggulku seperti irama goyang dangdut.

" Oh.. Anggun.. Nikmatnya.. Aku keluuarr.." Crott.. Crott.. Tttcrott.

- Aku tidak kuat lagi mempertahankan sepermaku.. Dan langsung saja memenuhi liang vagina Anggun.

" Oh.. Ted.. kau begitu perkasa."

- Telah lama aku menantikan hal ini. Ujarnya sembari tangannya terus mengelus punggungku yang masih merasakan kenikmatan karena, Anggun memainkan otot kemaluannya untuk meremas-remas kontolku.
 Kemudian, tanpa kukomando, Anggun berusaha mencabut kontolku yang tampak mengkilat karena cairan spermaku dan cairan memeknya. Dengan posisi 69, kemudian ia meneduhi aku dan langsung mulutnya bergerak ke kepala kontolku yang sudah mulai layu.

- Aku memandangi lobang memeknya. Anggun terus mengulum dan memainkan lidahnya di leher dan kepala kontolku. Tangan kanannya terus mengocok-ngocok batang kontolku. Sesekali ia menghisap dengan keras lobang kontolku. Aku merasa nikmat dan geli.

" Ohh.. Anggun.. Geli.." desahku lirih.

- Namun Anggun tidak peduli. Ia terus mengecup, mengulum dan mengocok-ngocok kontolku. Aku tidak tinggal diam, cairan rangsangan yang keluar dari vagina anggun membuatku bergairah kembali. Aku kemudian mengecup dan menjilati lobang memeknya. Kelentitnya yang berada di sebelah atas tidak pernah aku lepaskan dari jilatan lidahku. Aku menempelkan bibirku dikelentit itu.

" Oh.. Ted.. nikmat.. ya.. Oh.." desisnya.

- Anggun menghentikan sejenak aksinya karena tidak kuat menahan kenikmatan yang kuberikan.

" Oh.. Terus.. Sss." desahnya sembari kepalanya berdiri tegak.

- Kini mememeknya memenuhi mulutku. Ia menggerak-gerakkan pinggulnya.

" Ohh.. Yaahh. Teruss.. Oh.. Ooohh" aku menyedot kuat lobang vaginanya.
" Ted.. Akukk ohh.. Keluuaarra.. Ssshhss.."

- Ia menghentikan gerakannya, tapi aku terus menyedot-nyedot lobang memeknya dan hampir senmua cairan yang keuar masuk kemulutku.
 Kemudian dengan sisa-sisa tenaganya, kontolku kembali menjadi sasaran mulutnya. Aku sangat suka sekali dan menikmatinya. Kuakui, Anggun merupakan wanita yang sangat pintar membahagiakan pasangannya.
 Anggun terus menghisap dan menyedoti kontolku sembari mengocok-ngocoknya. Aku merasakan nikmat yang tiada tara.

" Oh.. Anggun.. Teruss.. Teruss.." rintihku menahan sejuta kenikmatan. Anggun terus mempercepat gerakan kepalanya.
" Au.. Anggun.. Aku.. Keluuarr.. Oh.." Croott.. Croott.. Croot..

- Maniku tumpah ke dalam mulutnya. Sementara anggun seakan tidak merelakan setetespun air maniku meleleh keluar.

" Terimakasih sayang.." ucapku..

- Aku merasa puas.. Ia mengecup bibirku.

" Ted.. mungkinkah selamanya kita bisa seperti ini. Aku sangat puas dengan pelayananmu. Aku tidak ingin perbuatan ini kau lakukan dengan wanita lain. Aku sangat puas. Biarlah aku saja yang menerima kepuasan ini." Aku hanya terdiam.

- Sejak saat itu, aku sering meniduri di kamarnya, selalu dalam keadaan telanjang bulat, terkadang dia juga tidur di dalam kamar kostku, tentu saja dengan mengendap-endap. Terkadang, kami tidur saling tumpang tindih, membentuk posisi 69, aku tertidur dengan menghirup aroma segar kemaluannya,
 Sedangkan Anggun mengulum penisku. Di kala pagi, penisku selalu ereksi, diemut-emutnya penisku yang ereksi itu, sementara aku dengan cueknya tetap tidur sambil menikmati oralnya, terkadang aku jilat kemaluannya karena gemas...*****!!!TAMAT


- Bagaimana para Pembaca Serukan para maniak seks, jangan lupa ya!!! Selalu ikuti cerita-cerita dewasa di web newcersex2017.blogspot.com.


Para Pembaca Cerita SEX Ingin Membaca Cerita SEX Yang Sebelumnya Klik Di Sini ya Para Pembaca Cerita SEX...

Para Pembaca Cerita SEX Ingin Mendaftar Dan Mencoba Keberuntungan Klik Di Sini Ya Para Pembaca Cerita SEX...

Selasa, 07 November 2017

Disetubuhi Majikan Yang Lagi Horny

 Judi Poker Online


CERITA SEX | CERITA HOT | CERITA DEWASA | CERITA SEX DEWASA | CERITA HOT DEWASA | CERITA PORN | Disetubuhi Majikan Yang Lagi Horny - Kisahku mungkin biasa saja, yakni tentang pembantu rumah tangga yg diperkosa majikannya. Memang tdk ada yg istimewa kalau cuma kejadian semacam itu, namun yg membuat kisahku unik adalah karena aku tdk hanya diperkosa majikanku sekali. Namun, setiap kali ganti majikan hingga 3 kali aku selalu mengalami perkosaan. Baik itu perkosaan kasar maupun halus. Aku akan menceritakan kisahku itu setiap majikan dlm satu cerita! ! ! !


CERITA SEX - Disetubuhi Majikan Yang Lagi Horny | Singkat Cerita, Begini kisahku dgn majikan pertama yg kubaca lowongannya di koran. Dia mencari prt utk mengurus rumah kontrakannya karena ia sibuk bekerja. Aku wajib membersihkan rumah, memasak, mencuci, belanja dll, pokoknya seluruh pekerjaan rumah tangga. Untungnya aku menguasai semuanya sehingga tdk menyulitkan. Apalagi gajinya lumayan besar plus aku bebas makan, minum serta berobat kalau sakit.
 Manajer sekitar 35 tahunan itu bernama Pak S, asal Medan dan sedang ditugasi di kotaku membangun suatu pabrik. Mungkin sekitar 2 tahun baru proyek itu selesai dan selama itu ia mendapat fasilitas rumah kontrakan. Ia sendirian. Istri dan anaknya tak dibawa serta karena takut mengganggu sekolahnya kalau berpindah-pindah.
 Sebagai wanita Jawa berusia 25 tahun mula-mula aku agak takut menghadapi kekasaran orang etnis itu, namun setelah beberapa minggu akupun terbiasa dgn logat kerasnya. Pertama dulu memang kukira ia marah, namun sekarang aku tahu bahwa kalau ia bersuara keras memang sudah pembawaan. Kadang ia bekerja sampai malam. Sedangkan kebiasaanku setiap petang adalah menunggunya setelah menyiapkan makan malam. Sambil menunggu, aku nonton TV di ruang tengah, sambil duduk di hamparan permadani lebar di situ.

- Begitu suara mobilnya terdengar, aku bergegas membuka pintu pagar dan garasi dan menutupnya lagi setelah ia masuk.

" Tolong siapkan air panas, Tri," suruhnya suatu petang,
" Aku kurang enak badan." Akupun bergegas menjerang air dan menyiapkan bak kecil di kamar mandi di kamarnya.

- Kulihat ia menjatuhkan diri di kasurnya tanpa melepas sepatunya. Setelah mengisi bak air dgn air secukupnya aku berbalik keluar. Tp melihat Pak Siregar masih tiduran tanpa melepas sepatu, akupun berinisiatif.

" Sepatunya dilepas ya, pak," kataku sambil menjangkau sepatunya.
" Heeh," sahutnya mengiyakan. Kulepas sepatu dan kaos kakinya lalu kuletakkan di bawah ranjang.
" Tubuh bapak panas sekali ya?" tanyaku karena merasakan hawa panas keluar dari tubuhnya.
" Bapak masuk angin, mau sy keroki?" tawarku sebagaimana aku sering lakukan di dlm keluargaku bila ada yg masuk angin.
" Keroki bagaimana, Tri?" Baru kuingat bahwa ia bukan orang Jawa dan tdk tahu apa itu kerokan. Maka sebisa mungkin kujelaskan.
" Coba saja, tp kalau sakit aku tak mau," katanya. Aku menyiapkan peralatan lalu menuangkan air panas ke bak mandi.
" Sekarang bapak cuci muka saja dgn air hangat, tdk usah mandi," saranku.

- Dan ia menurut. Kusiapkan handuk dan pakaiannya. Sementara ia di kamar mandi aku menata kasurnya utk kerokan. Tak lama ia keluar kamar mandi tanpa baju dan hanya membalutkan handuknya di bagian bawah. Aku agak jengah. Sambil membaringkan diri di ranjang ia menyuruhku,

" Tolong kau ambil handuk kecil lalu basahi dan seka badanku yg berkeringat ini." Aku menurut.

- Kuambil washlap lalu kucelup ke sisa air hangat di kamar mandi, kemudian seperti memandikan bayi dadanya yg berbulu lebat kuseka, termasuk ketiak dan punggungnya sekalian.

" Bapak mau makan dulu?" tanyaku.
" Tak usahlah. Kepala pusing gini mana ada nafsu makan?" jawabnya dgn logat daerah,
" Cepat kerokin aja, lalu aku mau tidur."

- Maka ia kusuruh tengkurap lalu mulai kuborehi punggungnya dgn minyak kelapa campur minyak kayu putih. Dgn hati-hati kukerok dgn uang logam lima puluhan yg halus. Punggung itu terasa keras. Aku berusaha agar ia tdk merasa sakit. Sebentar saja warna merah sudah menggarisi punggungnya. Dua garis merah di tengah dan lainnya di sisi kanan.

" Kalau susah dari samping, kau naik sajalah ke atas ranjang, Tri," katanya mengetahui posisiku mengerokku kurang enak. Ia lalu menggeser ke tengah ranjang.
" Maaf, pak," akupun memberanikan diri naik ke ranjang, bersedeku di samping kanannya lalu berpindah ke kirinya setelah bagian kanan selesai.
" Sekarang dadanya, pak," kataku.

- Lalu ia berguling membalik, entah sengaja entah tdk handuk yg membalut pahanya ternyata sudah kendor dan ketika ia membalik handuk itu terlepas, kontan nampaklah k0ntolnya yg cukup besar. Aku jadi tergagap malu.

" Ups, maaf Tri," katanya sambil membetulkan handuk menutupi kemaluannya itu.

- Sekedar ditutupkan saja, tdk diikat ke belakang. Sebagian pahanya yg berbulu nampak kekar.

" Eh, kamu belum pernah lihat barangnya laki-laki, Tri?"
" Bbb..belum, pak," jawabku. Selama ini aku baru melihat punya adikku yg masih SD.
" Nanti kalau sudah kawin kamu pasti terbiasalah he he he.." guraunya.

- Aku tersipu malu sambil melanjutkan kerokanku di dadanya. Bulu-bulu dada yg tersentuh tanganku membuatku agak kikuk. Apalagi sekilas nampak Pak S malah menatap wajahku.

" Biasanya orang desa seusia kau sudah kawinlah. Kenapa kau belum?"
" Sy pingin kerja dulu, pak."
" Kau tak ingin kawin?"
" Ingin sih pak, tp nanti saja."
" Kawin itu enak kali, Tri, ha ha ha.. Tak mau coba? Ha ha ha.." Wajahku pasti merah panas.
" Sudah selesai, pak," kataku menyelesaikan kerokan terakhir di dadanya.
" Sabar dululah, Tri. Jangan buru-buru. Kerokanmu enak kali. Tolong kau ambil minyak gosok di mejaku itu lalu gosokin dadaku biar hangat," pintanya.

- Aku menurut. Kuambil minyak gosok di meja lalu kembali naik ke ranjang memborehi dadanya.

" Perutnya juga, Tri," pintanya lagi sambil sedikit memerosotkan handuk di bagian perutnya.

- Pelan kuborehkan minyak ke perutnya yg agak buncit itu. Handuknya nampak bergerak-gerak oleh benda di bawahnya, cerpensex.com dan dari sela-selanya kulihat rambut-rambut hitam. Aku tak berani membayangkan benda di bawah handuk itu. Namun bayangan itu segera jadi kenyataan ketika tangan Pak S menangkap tanganku sambil berbisik,

" Terus gosok sampai bawah, Tri," dan menggeserkan tanganku terus ke bawah sampai handuknya ikut terdorong ke bawah.

- Nampaklah rambut-rambut hitam lebat itu, lalu.. tanganku dipaksa berhenti ketika mencapai zakarnya yg menegang.

" Jangan, pak," tolakku halus.
" Tak apa, Tri. Kau hanya mengocok-ngocok saja.." Ia menggenggamkan k0ntolnya ke tanganku dan menggerak-gerakkannya naik turun, seperti mengajarku bagaimana mengonaninya.
" Jangan, pak.. jangan.." protesku lemah. Tp aku tak bisa beranjak dan hanya menuruti perlakuannya. Sampai aku mulai mahir mengocok sendiri.
" Na, gitu terus. Aku sudah lama tak ketemu istriku, Tri. Sudah tak tahan mau dikeluarin.. Kau harus bantu aku.. Kalau onani sendiri aku sudah sulit, Tri. Harus ada orang lain yg mengonani aku.. Tolong Tri, ya?" pintanya dgn halus. Aku jadi serba salah.

- Tp tanganku yg menggenggam terus kugerakkan naik turun. Sekarang tangannya sudah berada di sisi kanan-kiri tubuhnya. Ia menikmati kocokanku sambil merem melek.

" Oh. Tri, nikmat kali kocokanmu.. Iya, pelan-pelan aja Tri. Tak perlu tergesa-gesa.. oohh.. ugh.." Tiba-tiba tangan kanannya sudah menjangkau tetekku dan meremasnya. Aku kaget,
" Jangan pak!" sambil berkelit dan menghentikan kocokan.
" Maaf, Tri. Aku benar-benar tak tahan. Biasanya aku langsung peluk istriku. Maaf ya Tri. Sekarang kau kocoklah lagi, aku tak nakal lagi.." Sambil tangannya membimbing tanganku kembali ke arah zakarnya.

- Aku beringsut mendekat kembali sambil takut-takut. Tp ternyata ia memegang perkataannya. Tangannya tak nakal lagi dan hanya menikmati kocokanku.
 Sampai pegal hampir 1/2 jam aku mengocok namun ia tak mau berhenti juga.

" Sudah ya, pak," pintaku.
" Jangan dulu, Tri. Nantilah sampai keluar.."
" Keluar apanya, pak?" tanyaku polos.
" Masak kau belum tahu? Keluar spermanyalah.. Paling nggak lama lagi.. Tolong ya, Tri, biar aku cepat sehat lagi.. Besok kau boleh libur sehari dah.."

- Ingin tahu bagaimana spermanya keluar, aku mengocoknya lebih deras lagi. Zakarnya semakin tegang dan merah berurat di sekelilingnya. Genggaman tanganku hampir tak muat. 15 menit kemudian.

" Ugh, lihat Tri, sudah mau keluar. Terus kocok, teruuss.. Ugh.." Tiba-tiba tubuhnya bergetar-getar dan.. jruutt.. jruutt.. crutt.. crutt.. cairan putih susu kental muncrat dari ujung zakarnya ke atas sperti air muncrat.

- Aku mengocoknya terus karena zakar itu masih terus memuntahkan spermanya beberapa kali. Tanganku yg kena sperma tak kupedulikan. Aku ingin melihat bagaimana pria waktu keluar sperma. Setelah spermanya berhenti dan dia nampak loyo, aku segera ke kamar mandi mencuci tangan.

" Tolong cucikan burungku sekalian, Tri, pake washlap tadi.." katanya padaku.

- Lagi-lagi aku menurut. Kulap dgn air hangat zakar yg sudah tak tegang lagi itu serta sekitar selangkangannya yg basah kena sperma..

" Sudah ya pak. Sekarang bapak tidur saja, biar sehat," kataku sambil menyelimuti tubuh telanjangnya. Ia tak menjawab hanya memejamkan matanya dan sebentar kemudian dengkur halusnya terdengar. Perlahan kutinggalkan kamarnya setelah mematikan lampu. Malam itu aku jadi sulit tidur ingat pengalaman mengonani Pak S tadi. Ini benar-benar pengalaman pertamaku. Untung ia tdk memperkosaku, pikirku.

- Namun hari-hari berikut, kegiatan tadi jadi semacam acara rutin kami. Paling tdk seminggu dua kali pasti terjadi aku disuruh mengocoknya. Lama-lama akupun jadi terbiasa. Toh selama ini tak pernah terjadi perkosaan atas memekku. Namun yg terjadi kemudian malah perkosaan atas mulutku. Ya, setelah tanganku tak lagi memuaskan, Pak S mulai memintaku mengonani dgn mulutku. Mula-mula aku jelas menolak karena jijik. Tp ia setengah memaksa dgn menjambak rambutku dan mengarahkan mulutku ke k0ntolnya.

" Cobalah, Tri. Tak apa-apa.. Jilat-jilat aja dulu. Sudah itu baru kamu mulai kulum lalu isep-isep. Kalau sudah terbiasa baru keluar masukkan di mulutmu sampai spermanya keluar. Nanti aku bilang kalau mau keluar.." Awalnya memang ia menepati, setiap hendak keluar ia ngomong lalu cepat-cepat kulepaskan mulutku dari k0ntolnya sehingga spermanya menTriprot di luar mulut

- Namun setelah berlangsung 2-3 minggu, suatu saat ia sengaja tdk ngomong, malah menekan kepalaku lalu menTriprotkan spermanya banyak-banyak di mulutku sampai aku muntah-muntah. Hueekk..! Jijik sekali rasanya ketika cairan kental putih asin agak amis itu menTriprot tenggorokanku. Ia memang minta maaf karena hal ini, tp aku sempat mogok beberapa hari dan tak mau mengoralnya lagi karena marah.
 Namun hatiku jadi tak tega ketika ia dgn memelas memintaku mengoralnya lagi karena sudah beberapa bulan ini tak sempat pulang menjenguk istrinya. Anehnya, ketika setiap hendak keluar sperma ia ngomong, aku justru tdk melepaskan zakarnya dari kulumanku dan menerima semprotan sperma itu. Lama-lama ternyata tdk menjijikkan lagi.

- Demikianlah akhirnya aku semakin lihai mengoralnya. Sudah tak terhitung berapa banyak spermanya kutelan, memasuki perutku tanpa kurasakan lagi. Asin-asin kental seperti fla agar-agar. Akibat lain, aku semakin terbiasa tidur dipeluk Pak S. Bagaimana lagi, setelah capai mengoralnya aku jadi enggan turun dari ranjangnya utk kembali ke kamarku. Mataku pasti lalu mengantuk, dan lagi, toh ia tak akan memperkosaku. Maka begitu acara oral selesai kami tidur berdampingan. Ia telanjang, aku pakai daster, dan kami tidur dlm satu selimut.
Tangannya yg kekar memelukku. Mula-mula aku takut juga tp lama-lama tangan itu seperti melindungiku juga. Sehingga kubiarkan ketika memelukku, bahkan akhir-akhir ini mulai meremasi tetek atau pantatku, sementara bibirnya menciumku. Sampai sebatas itu aku tak menolak, malah agak menikmati ketika ia menelentangkan tubuhku dan menindih dgn tubuh bugilnya.

" Oh, Tri.. Aku nggak tahan, Tri.. buka dastermu ya?" pintanya suatu malam ketika tubuhnya di atasku.
" Jangan pak," tolakku halus.
" Kamu pakai beha dan CD saja, Tri, gak bakal hamil. Rasanya pasti lebih nikmat.." rayunya sambil tangannya mulai mengkat dasterku ke atas.
" Jangan pak, nanti keterusan sy yg celaka. Begini saja sudah cukup pak.." rengekku.
" Coba dulu semalam ini saja, Tri, kalau tdk nikmat besok tdk diulang lagi.." bujuknya sambil meneruskan menarik dasterku ke atas dan terus ke atas sampai melewati kepalaku sebelum aku sempat menolak lagi.
" Woow, tubuhmu bagus, Tri," pujinya melihat tubuh coklatku dgn beha nomor 36.
" Malu ah, Pak kalau diliatin terus," kataku manja sambil menutup dgn selimut.

- Tp sebelum selimut menutup tubuhku, Pak S sudah lebih dulu masuk ke dlm selimut itu lalu kembali menunggangi tubuhku. Bibirku langsung diserbunya. Lidahku dihisap, lama-lama akupun ikut membalasnya. Usai saling isep lidah. Lidahnya mulai menuruni leherku. Aku menggelinjang geli.
 Lebih lagi sewaktu lidahnya menjilat-jilat pangkal buah dadaku sampai ke sela-sela tetekku hingga mendadak seperti gemas ia mengulum ujung behaku dan mengenyut-ngenyutnya bergantian kiri-kanan. Spontan aku merasakan sensasi rasa yg luar biasa nikmat. Refleks tanganku memeluk kepalanya. Sementara di bagian bawah aku merasa pahanya menyibakkan pahaku dan menekankan zakarnya tepat di atas CD-ku.

" Ugh.. aduuh.. nikmat sekali," aku bergumam sambil menggelinjang menikmati cumbuannya.

- Aku terlena dan entah kapan dilepasnya tahu-tahu buah dadaku sudah tak berbeha lagi. Pak S asyik mengenyut-ngenyut putingku sambil menggenjot-genjotkan zakarnya di atas CD-ku.

" Jangan buka CD sy, pak," tolakku ketika merasakan tangannya sudah beraksi memasuki CDku dan hendak menariknya ke bawah.

- Ia urungkan niatnya tp tetap saja dua belah tangannya parkir di pantatku dan meremas-remasnya. Aku merinding dan meremang dlm posisi kritis tp nikmat ini. Tubuh kekar Pak S benar-benar mendesak-desak syahwatku.
 Jadilah semalaman itu kami tak tidur. Sibuk bergelut dan bila sudah tak tahan Pak Siregar meminta aku mengoralnya. Hampir subuh ketika kami kecapaian dan tidur berpelukan dgn tubuh bugil kecuali aku pakai CD. Aku harus mampu bertahan, tekadku. Pak S boleh melakukan apa saja pada tubuhku kecuali memerawaniku.
 Tp tekad tinggal tekad. Setelah tiga hari kami bersetubuh dgn cara itu, pada malam keempat Pak S mengeluarkan jurusnya yg lebih hebat dgn menjilati seputar memekku meskipun masih ber-CD. Aku berkelojotan nikmat dan tak mampu menolak lagi ketika ia perlahan-lahan menggulung CD ku ke bawah dan melepas dari batang kakiku. Lidahnya menelusupi lubang V-ku membuatku bergetar-getar dan akhirnya orgasme berulang-ulang. Menjelang orgasme yg kesekian kali, sekonyong-konyong Pak Siregar menaikkan tubuhnya dan mengarahkan zakarnya ke lubang nikmatku. Aku yg masih belum sadar apa yg terjadi hanya merasakan lidahnya jadi bertambah panjang dan panjang sampai.. aduuhh.. menembus selaput daraku.

" Pak, jangan pak! Jangan!" Protesku sambil memukuli punggunya.

- Tetapi pria ini begitu kuat. Sekali genjot masuklah seluruh zakarnya. Menghunjam dlm dan sejurus kemudian aku merasa memiawku dipompanya cepat sekali. Keluar masuk naik turun, tubuhku sampai tergial-gial, terangkat naik turun di atas ranjang pegas itu. Air mataku yg bercampur dgn rasa nikmat di memek sudah tak berarti. Akhirnya hilang sudah perawanku. Aku hanya bisa pasrah. Bahkan ikut menikmati persetubuhan itu.
 Setelah kurenung-renungkan kemudian, ternyata selama ini aku telah diperkosa secara halus karena kebodohanku yg tdk menyadari muslihat lelaki. Sedikit demi sedikit aku digiring ke situasi dimana hubungan seks jadi tak sakral lagi, dan hanya mengejar kenikmatan demi kenikmatan. Hanya mencari orgasme dan ejakulasi, menebar air mani!
 Hampir 2 tahun kami melakukannya setiap hari bisa dua atau tiga kali. Pak S benar-benar memanfaatkan tubuhku utk menyalurkan kekuatan nafsu seksnya yg gila-gilaan, tak kenal lelah, pagi (bangun tidur), siang (kalau dia istirahat makan di rumah) sampai malam hari sebelum tidur (bisa semalam sutk).

- Bahkan pernah ketika dia libur 3 hari, kami tdk beranjak dari ranjang kecuali utk makan dan mandi. Aku digempur habis-habisan sampai tiga hari berikutnya tak bisa bangun karena rasa perih di V-ku. Aku diberinya pil kb supaya tdk hamil. Dan tentu saja banyak uang, cukup utk menyekolahkan adik-adikku.
Sampai akhirnya habislah proyeknya dan ia harus pulang ke kota asalnya. Aku tak mau dibawanya karena terlalu jauh dari orang tuaku. Ia janji akan tetap mengirimi aku uang, namun janji itu hanya ditepatinya beberapa bulan. Setelah itu berhenti sama sekali dan putuslah komunikasi kami. Rumahnya pun aku tak pernah tahu dan akupun kembali ke desa dgn hati masygu...*****!!!TAMAT


- Bagaimana para Pembaca Serukan para maniak seks, jangan lupa ya!!! Selalu ikuti cerita-cerita dewasa di web newcersex2017.blogspot.com.


Para Pembaca Cerita SEX Ingin Membaca Cerita SEX Yang Sebelumnya Klik Di Sini ya Para Pembaca Cerita SEX...

Para Pembaca Cerita SEX Ingin Mendaftar Dan Mencoba Keberuntungan Klik Di Sini Ya Para Pembaca Cerita SEX...

Senin, 06 November 2017

Birahi Yang Bergebu-Gebu

Judi Poker Online


CERITA SEX | CERITA HOT | CERITA DEWASA | CERITA SEX DEWASA | CERITA HOT DEWASA | CERITA PORN | Birahi Yang Bergebu-Gebu - Perkenlakna namaku Ahmed biasa di panggil oleh teman memet aku masih sekolah di bangku SMP, aku mempunyai keanehan untuk seksualku , dimana diumurku segini hasrat sexku selalu muncul secara tiba tiba kadang imajinasiku dan khayalanku tidak wajar di usiaku sekarang, ceritanya begini saat malam hari dimana aku masih menonton tv sendirian karena keluargaku sudah pada tidur! ! ! !


CERITA SEX ABG - Birahi Yang Bergebu-Gebu | Singkat Cerita, Aku melihat adikku Tuti, dua tahun di bawahku, tepat berada di sampingku. Entah kenapa tiba-tiba hasrat seksualku muncul tiba-tiba. Tanganku merayap, menyibakkan rok yang dipakai adikku, tanganku perlahan-lahan meraba-raba belahan memek di balik celana dalamnya, yang tentunya masih bersih belum tumbuh bulu sedikit pun. Keberanianku semakin muncul, karena tidak ada reaksi dari adikku, kulepaskan tangan sambil sedikit memiringkan tubuhku dan kucium bibirnya, tak ada reaksi.
 Karena khawatir ketahuan yang lain, apa lagi kalau adikku bangun, kuhentikan aktivitasku. Namun, debaran dada semakin meledak-ledak, karena hasrat yang sangat sulit dibendung, tapi rasa takut mengalahkan hasratku yang meledak-ledak.
 Bayangan dan hasrat semalam tenyata masih terbawa sampai esok harinya. Kepala terasa berat, menahan hasrat yang demikian menekan. Sampai jam empat sore bayangan-bayangan kejadian malam malah semakin menggila.

- Akhirnya aku mencari akal bagaimana melampiaskan hasrat tersebut. Aku pergi ke belakang rumah dengan maksud untuk bermain sekedar menepis bayangan semalam. Sesampainya di belakang, aku melihat dua ekor kambing betina.
 Tiba-tiba muncul pikiran yang sebelumnya belum pernah singgah, aku dekati kambing itu dan menatapnya dengan seksama, khususnya bagian belakangnya, bagian yang tertutup ekornya. Kupegang dan kuusap-usap bagian punggungnya dan terus ke arah belakang, sementara itu kontolku telah sedemikian ngaceng di balik celana pendek yang kupakai.
 Anehnya kambing itu diam saja ketika memeknya kuusap-usap, seperti menikmatinya. Selama tanganku meraba-raba memek kambing itu, pandanganku melihat-lihat jangan-jangan ada orang di sekitar situ dan memergoki apa yang kulakukan.

- Lima belas menit kemudian, setelah yakin tidak ada orang, kubuka resleting celanaku perlahan-lahan dan mengeluarkan kontolku yang telah sedemikian ngaceng. Kontolku langsung keluar, karena memang aku tidak pernah memakai celana dalam. Aku mulai memakai celana dalam setelah aku kelas tiga SMP, dua tahun kemudian.
 Perlahan-lahan kudekatkan kontolku dan kugosok-gosok ke memek kambing itu. Perasaan enak terasa di ujung kontolku, entah mengapa, mungkin karena imajinasiku membayangkan bahwa memek yang sedang kugesek-gesek itu adalah memek adikku. Setelah merasa puas menggosok-gosok kontolku, kumasukkan pelan-pelan kontolku ke dalam memek kambing betina itu, hingga akhirnya masuk semua.
 Ketika kontolku telah masuk semua, kambing itu mengembik, namun suaranya terasa agak lain, lebih menyerupai erangan. Kukocok pelan-pelan, takut mbek itu berontak dan kabur, karena tidak diikat. Namun kambing itu tetap diam

- Malah terasa kambing itu seperti menggoyang-goyangkan pantatnya dan menekan badannya ke arah belakang, sehingga kontolku semakin dalam memasuki memek kambing itu. Sambil mengocok kontol, mulutku menyebut-nyebut nama adikku, kadang teman-teman perempuan sekelasku, dan siapa saja perempuan yang melintas dalam ingatanku.

" Oohh.. Tuti, memekmu enak sekali... oh Mirna.. Henceutmu gurih, oh Maryam sayangku.."

- Aku semakin mempercepat kocokan kontolku. Mungkin karena baru pertama melakukan itu dan imajinasiku yang semakin menggila, tidak lama terasa ada sesuatu mendesak dari dalam perutku yang mengarak ke arah kontolku. Seluruh badanku terasa merinding menahan nikmat yang sulit untuk dikatakan.
 Dan akhirnya, crot-crot.. Entah berapa kali. Kutekan tubuhku dengan menarik tubuh kambing bagian belakang karena takut jatuh, badanku terasa lemas. Setelah agak lama aku membiarkan kontolku di dalam memek kambing itu, kucabut perlahan, terasa linu namun sangat-sangat enak. Setelah kejadian itu, bila hasratku kembali muncul aku mendatangi kambing itu. Dan kulakukan itu hampir tiap hari.

- Tiga bulan kemudian, sepulang sekolah ketika hasratku kembali muncul karena di sekolah melihat temanku yang pingsan dan dengan tidak sengaja melihat celana dalamnya, hasrat seksualku muncul sedemikian kuat.
 Aku pergi ke belakang rumah tempat biasanya sang kambing merumput, aku tidak menemukannya di sana. Kucari ke tempat lain di sekitar rumahku juga tidak ada. Di antara rasa penasaran, heran dan hasrat seksual yang demikian kuat, kutanyakan kepada ibuku.
 Ia mengatakan bahwa kambing itu setelah aku pergi sekolah dibawa ayah untuk dijual ke Pak Lurah. Walaupun penasaran aku tidak bisa bilang apa-apa, namun demikian ternyata tidak juga menyurutkan hasrat seksualku. Aku kembali ke belakang rumah, mencari akal untuk melampiaskan hasratku yang tidak kunjung terpuaskan.

- Tak jauh di belakang rumahku terdapat kebun yang ditumbuhi tanaman jagung, luasnya hampir lima hektar. Di situlah biasanya aku bermain. Aku biasanya bermain sendirian, entah mengapa aku tidak begitu suka main dengan teman sebaya.
 Sesampainya di tengah-tengah kebun jagung, di antara pohon-pohon jagung aku duduk sambil meluruskan kaki. Tanpa sadar tanganku mengusap-usap kontolku dari luar celana. Karena asyiknya, tanpa kuketahui tiba-tiba di depanku ada seekor ayam betina yang sedang mencari makan. Entah pikiran dari mana, tiba-tiba aku punya pikiran untuk menyetubuhi ayam itu.
 Pelahan-lahan sambil mengendap-endap kudekati ayam itu, dan kutangkap. Ternyata ayam itu milik orang tuaku. Karena aku biasa memberinya makan sehingga ayam itu dengan mudahnya kutangkap, walau pun tetap saja mau melepaskan diri, mungkin karena merasa diganggu saat sedang enak-enaknya makan.

- Ayam itu kuusap-usap kepala dan punggungnya supaya diam. Setelah tenang, kubuka resleting celanaku dan kukeluarkan kontolku. Sambil kupegang ayam itu dengan kedua tanganku, pelan-pelan kudekatkan pantat ayam itu ke kepala kontolku, dan kutekan pelan-pelan.
 Karena kontolku sedemikian ngacengnya dan keras, sedikit demi sedikit kontolku masuk ke dubur ayam itu, terasa sulit dan pedih-pedih enak, namun kutekan terus. Ayam itu berontak dan berkotek-kotek serta berusaha melepaskan diri. Kupegang lebih kencang karena takut lepas, sambil ditekan lebih kuat. Akhirnya seluruh kontolku masuk. Ayam itu tetap berkotek dan berusaha melepaskan diri.

- Pelan-pelan ayam itu kuangkat sedikit dan kutekan kembali perlahan-lahan dan akhirnya semakin kencang. Aku ingin cepat-cepat menyelesaikan "proyek" kecil yang mengasyikkan namun menegangkan itu.
 Tak lama kemudian seluruh badanku terasa merinding menahan nikmat yang sulit untuk dikatakan. Dan akhirnya, crot-crot.. Kutekan ayam itu ke belakang supaya kontolku masuk lebih dalam. Setelah agak lama aku membiarkan kontolku di dalam dubur ayam itu, kucabut perlahan, terasa linu namun sangat-sangat enak. Ternyata, betul kata pepatah, tak ada perempuan, kambing dan ayam pun jadilah..
 Suatu hari, entah iblis mana yang mengantarkanku ke pengalaman yang benar-benar aneh. Aku bermaksud mengembalikan buku yang kupinjam dari salah seorang teman sekolahku, seorang perempuan, Yuli namanya.

- Ia anak tetanggaku yang paling dekat dengan rumahku, oleh karena itu aku agak berani meminjam buku. Ketika sampai di rumahnya, yang kutemukan hanya ibunya yang sedang menjemur pakaian. Kutanyakan padanya, ia bilang bahwa Yuli sedang bermain di belakang rumah atau paling di saung di kebun singkong, sedang main dengan anjingnya.
 Aku pergi ke belakang rumah Yuli, kucari-cari tidak ada. Lalu aku masuk ke kebun singkong tidak jauh dari situ. Kulihat tak jauh ada sebuah saung. Kudekati, tapi kudengar suara keluhan atau tepatnya erangan yang sangat halus, namun kadang-kadang terdengar agak memburu.
 Aku heran dan penasaran. Kuintip dari arah belakang saung melalui lubang yang agak lebar. Kulihat Yuli sedang duduk, tapi rok bagian bawahnya terangkat ke atas, dan tampak di bawahnya seekor anjing, kutahu nama anjing itu Bleki, sedang menjilat-jilat kemaluan si Yuli. Mata si Yuli tampak terpejam, dan mulutnya mengeluarkan suara seperti mengerang keenakan.

- Aku heran akan tetapi entah bagaimana tiba-tiba nafsu birahiku muncul dengan tiba-tiba dan kontolku terasa tegang. Pelan-pelan aku melangkah ke depan saung dan perlahan masuk ke saung itu. Aku membungkuk dan melihat apa yang dilakukan anjing itu.
 Tampak memek si Yuli telah memerah dan basah oleh air liur anjing itu. Memeknya tampak masih bersih tanpa sehelai pun rambut. Pelan-pelan anjing itu kuusap-usap dan kusingkirkan, dan cepat-cepat kugantikan tugas yang sedang dilakukan anjing itu. Aku meniru apa yang dilakukannya terhadap memek Yuli.

"Ehm.. Ohh.."

- Terdengar Yuli mengerang agak kencang. Pelan-pelan kuraba memek Yuli, dan kubuka belahannya. Tampak warna merah muda yang sangat membangkitkan nafsu birahi itu terpampang di depanku. Berbeda dengan memek kambing apalagi dubur ayam. Yang ini benar-benar lain dan sungguh indah. Aku semakin semangat menjilat-jilatnya.
 Semakin lama erangan Yuli semakin sering. Tiba-tiba rambutku terasa ada yang memegang dan kepalaku semakin ditekannya kuat-kuat.

" Oohh.. Enak.. Shht..!!" Aku semakin bersemangat.

- Tiba-tiba kepalaku dicengkeram dan digoyang-goyang, terdengar Yuli berkata seperti terkejut..

" Siapa itu..?"

- Aku menghentikan aktivitasku dan menengadahkan kepalaku, tampak Yuli terkejut..

" Apa yang kamu lakukan?" Tanya Yuli, tapi anehnya seperti tidak ada kesan yang memperlihatkan rasa malu, hanya keheranan. Melihat itu, muncul keberanianku..

" Menikmati memekmu.."
" Oohh... kamu suka?"
" Suka sekali.. Lalu?" jawabku.
" Bagaimana kalau kita lanjutkan?" tanya Yuli.
" Boleh?" aku bertanya tak percaya.
" Heem.. Tanggung, tapi jangan bilang-bilang siapa ya?!"
" Ya.." jawabku sepat.
" Sini lihat kontolmu..!" kata Yuli enteng.

- Kubuka resleting celanaku dan kubuka celanaku. Maka keluarlah kontolku yang sejak tadi sudah tegang dan keras. Yuli memegangnya dan menariknya. Aku meringis kesakitan.

" Pelan-pelan dong..!" kataku.
" Aku sudah nggak tahan.. Ohh" ia berkata setengah mengerang.. Ditariknya perlahan kontolku dan diletakkannya ke memeknya dan digosok-gosoknya.

" Tekan-pelan-pelan Med..".

- Aku menekannya pelan-pelan, tapi tiba-tiba tumitku yang terlipat menindih batu yang agak runcing, aku kaget karena sakit. Gerakanku yang tiba-tiba menekan kontolku, sehingga.. Bless... Ahh.. Aku dan Yuli melenguh berbarengan.
 Anehnya kontolku bisa masuk dengan lancar. Dan akhirnya seluruh batang kontolku masuk ke dalam memek Yuli. Terasa kenikmatan yang sangat berbeda jauh dengan memek Kambing apalagi dubur ayam. Hangat, basah dan terasa lebih lembut.
 Setelah dibiarkan beberapa lama, aku menarik dan menekan secara perlahan, akan tetapi Yuli tampak liar menggoyang ke kiri dan ke kanan secara bersamaan juga mendorong dan menarik..

- Luar biasa, gadis kecil ini belajar dari mana? Karena gerakan Yuli begitu atraktif, aku tak tahan lagi, dan tak lama kemudian.. Crot.. Crot.. Aku mengeluarkan spermaku di dalam memek Yuli.. Dan tampak Yuli pun mengerang dengan kuat.. Orgasme. Akhirnya kami berdua ambruk di saung itu. Setelah agak lama, aku berkata...

" Kamu hebat dan tampaknya sudah berpengalaman".
" Ya, berkat kamu dan si Bleki"
" Maksudmu?" tanyaku heran.
" Aku melihat kamu sering ngentot dombamu itu, aku sering mengintipmu. Karena penasaran aku coba dengan anjingku, yakh karena aku tidak punya kambing sepereti kamu"

" Oohh.." aku bergumam..

- Sejak saat itu, aku sering bermain dengan Yuli, baik di saung maupun di kebun jagung belakang rumahku. Pengalaman yang benar-benar aneh...*****!!!TAMAT


- Bagaimana para Pembaca Serukan para maniak seks, jangan lupa ya!!! Selalu ikuti cerita-cerita dewasa di web newcersex2017.blogspot.com.


Para Pembaca Cerita SEX Ingin Membaca Cerita SEX Yang Sebelumnya Klik Di Sini ya Para Pembaca Cerita SEX...

Para Pembaca Cerita SEX Ingin Mendaftar Dan Mencoba Keberuntungan Klik Di Sini Ya Para Pembaca Cerita SEX...

Minggu, 05 November 2017

Rangsangan Maut Yang Nikmat

 Judi Poker Online


CERITA SEX | CERITA HOT | CERITA DEWASA | CERITA SEX DEWASA | CERITA HOT DEWASA | CERITA PORN | Rangsangan Maut Yang Nikmat - Awаl mulаdаri cerita ini adalah saat Diana уаng ѕаlаh mаѕuk tоilеt. Pаdа hаri itu tераtnуа раdа hаri ѕеnin аwаl mаѕuk kеrjа. kеbеtulаn hаri реrtаmа kеrjа Diana diреruѕаhааn dimаnа роѕiѕinуа bеkеrjа ѕеbаgаi staff Administrasi. Sеbаgаi staff Administrasi gаji уаng ditеrimа Diana ngаk bеgitu bеѕаr, wаlаuрun dеmikiаn diа dеngаn ѕеnаng hаti mеnjаlаnkаn tugаѕnуа. Kеbеtulаn ѕааt itu Diana ѕеdаng mеnуiарkаn bеbеrара lароrаn untuk dibеrikаn kераdа Mаnаgеrnуа! ! ! !


CERITA SEX DEWASA - Rangsangan Maut Yang Nikmat | Singkat Cerita, Lароrаn itu bеriѕi lароrаn keuangan bulаnаn уg аkаn diѕеrаhkаn untuk rараt nаnti ѕоrе, ditеngаh kеѕibukаnуа itu tibа-tibа ѕаjа diа mеrаѕа ѕаkit реrut уg bеgitu mеnggаngunуа. Lаlu dеngаn ѕеgеrа Dianaрun bеrgеgаѕ mеnuju kе tоilеt.

 Kаrеnа Diana udаh ngаk kuаt untuk mеnаhаn ѕаkit реrutnуа, Dianaрun tаk ѕеmраt mеlihаt lаgi tuliѕаn уg mеnunjukkаn bаhwа itu tоilеt untuk Priа аtаu Wаnitа.


- Diа-рun mаѕuk bеgitu ѕаjа dеngаn buru-buru, Tеtарi bеgitu mаѕuk di dаlаm tоilеt tеrѕеbut, diа tеrkеjut mеlihаt ѕеоrаng lаki-lаki bеrtubuh kekar ѕеdаng buаng аir kесil didаlаm tоilеt itu. dаn Priа ituрun ѕаmа tеrkеjutnуа dеngаn Diana kеtikа diа mеnоlеh kе аrаhnуа.

" Uрѕѕѕѕ… kаmu ngараin diѕini Din, kаmu ѕаlаh mаѕuk tоilеt dеh, inikаntоilеt Priа" tеgurnуа kераdа Diana, Dianaрun tеrkеjut, tеrnуаtа kеtikа itu ѕаng Mаnаgеr ѕеdаng buаng аir  kесil. Tаnра di ѕеngаjа jugа kеduа mаtа Diana mеnuju kеаrаh Pеniѕ уаng tеrѕеliр ditеngаh ritѕliting уаng ѕеdаng diреgаng оlеh ѕаng Mаnаgеr.
" Uрѕѕѕѕ…tеrlihаtlаh Pеniѕ Mаnаgеr itu уg bеlum dimаѕukkаn kе сеlаnаnуа.Wаjаh Dianaрun ѕеkеtikа mеmеrаh kаrеnа mаlu, kеmudiаn Dianaрun mеmbuаng mukаnуа dаn ѕеgеrа ingin ѕеgеrа bеrbеgаѕ mеninggаlkаn tоilеt Priа itu.
" Buѕееttt !!! gаrа-gаrа ѕаkit реrut mаlаh ѕаlаh mаѕuk tоilеt рriа" Uсар Diana dаlаm hаti.

 Tарi Mаnаgеr ituрun tidаk ingin mеmbuаng kеѕеmраtаn tеrѕеbut. Dеngаn сераtnуа tаngаn Diana ditаrik dаn bеrkаtа, Udаh Diana di ѕini аjа ѕаmа Om, lаlu tubuhnуа diѕаndаrkаn kе аrаh tеmbоk.

" Din, udаh lаmа аku ingin mеnikmаti kеindаhаn tubuhmu" ѕаmbil mеnguѕар rаmbutnуа Diana, Pаѕti kаmu jugа реrnаh mеndеngаr bаhwа di kаntоr ini уg раling реrkаѕа аdаlаh аku, dаn ѕеkаrаng tibа ѕааtnуа kitа mеnсоbа ара уаng kаmu dеngаr dаri tеmаn-tеmаn itu… Mеndеngаr uсараn mаnаgеrnуа itu Diana mеrаѕа kаgеt bаngеt. Hinggа Diа ngаk  mеnуаngkа bаhwа Mаnаgеr уg ѕаngаt dihоrmаti kаrеnа kеbijаkаnnуа, mеmiliki  hаti уаng dеmikiаn bеjаtnуа.
" Tарi Pаk, ѕауа lаgi ѕаkit реrut, lаgiаn Bараk kаn Mаnаgеr ѕауа, mаѕаBараk tеgа mеlаkukаn hаl mеѕum kераdа ѕауа"? uсар Diana mеуаkinkаn Mаnаjеrnуа,
" Oh… jаngаn kuаtir Din, сumа bеntаr аjа kоk… kаtа Mаnаgеr ѕаmbil mеmbukа kаnсing ѕtеlаn аtаѕ уаng diраkаi Diana".
" Jа…Jа… Jа… Jаngаn Pаk, tоlоng jаngаn !!! ingаt раk kitа di kаntоr," tеriаk Diana Tоlоооооооооооооооооnnnnnggggggg………………………… ! ! ! Jеrit Diana kеmbаli Kеlihаtаn Diana bеrоntаk kаrеnа tаngаn Mаnаgеr mulаi mаѕuk kе dаlаm BH  уаng di раkаi Diana bеrukurаn 35 B. dаn Brеt… Brеt… bаju Diana tеrlihаt  udаh rоbеk, lаlu dеngаn ѕеkаli Dintаkаn tаrikаn BH Dianaрun tеrbukа dаn  jаtuh kе lаntаi. Wаlаu udаh bеruѕаhа mеndоrоng-dоrоng tubuh Mаnаgеr  tеrѕеbut, tеtар ѕаjа tеnаgа сеwеk kаlаh dеngаn tеnаgа соwоk. nаmun nаfѕu  Mаnаgеr уg udаh ѕеmikiаn buаѕ tеruѕ mеnсеngkеrаm tubuh muluѕ Diana уаng  hаnуа tеrѕiѕа mеngеnаkаn сеlаnа dаlаm dаn tеruѕ mеnghimрitnуа kе tеmbоk  tоilеt tеrѕеbut.


- Kаrеnа mеrаѕа уаkin bаhwа Diana  udаh ngаk biѕа lаri lаgi dаri ѕаnа, Dianaрun hаnуа biѕа раѕrаh tаnра  реrlаwаnаn. Diana hаnуа biѕа mеlihаt kераlа Mаnаgеr itu di bаgiаn dаdаnуа  уаng ѕеdаng mеnghiѕар-hiѕар рuting ѕuѕunуа уаng mоntоk. реrѕiѕ ѕереrti  bауi уаng lаgi mеnуuѕu kе ibunуа. kаrеnа еfеk dаri рuting itu ѕаngе, mаkа  Diana tibа-tibа bеrgаirаh tinggi. Diana mеnguѕар-nguѕар bаgiаn реniѕ Mаnаgеr tеrѕеbut.

 Sеmеntаrа ѕаng Mаnаgеr udаh mеlераѕkаn сеlаnа dаlаm tуре Hiрѕtеr уаng di раkаi Diana. bеrikut ѕаng mаnаgеr mеmbukа jugа ѕеmuа раkаiаnnуа. hinggа kini kеduаnуа ѕаmа-ѕаmа dаlаm kеаdааn bugil di WC. Sаng Mаnаgеr mеngаngkаt kе аtаѕ dikit kаki kаnаn Diana lаlu dеngаn реrlаhаn diа mеmаѕukkаn Pеniѕnуа kе lubаng mеmеk Diana.

" Brеѕѕѕ… Crеkk… Crеkkk.." Bесеk ѕuаrа уаng tеrdеngаr Sераruh dаri реniѕ itu mаѕuk dеngаn  ѕеmрurnа kе lubаng wаnitа уаng tеrnуаtа udаh ngаk lаgi реrаwаn. Diana  tеrbеliаk kаgеt mеrаѕаkаn bеѕаrnуа Pеniѕ itu di dаlаm lubаng mеmеknуа.


- Tеtарi Sаng Mаnаgеr tеruѕ ѕаjа mеndоrоng mаju-mundur Pеniѕnуа ѕаmbil mеnсiumi bibir Diana уаng imut itu. Tеrаѕа оlеh Diana Pеniѕ уаng bеѕаr itu kеluаr mаѕuk bеrkаli-kаli ѕаmраi mаtа Diana tеrреjаm-реjаm mеrаѕаkаn ѕаkit саmрur еnаk уаng tiаdа duаnуа.

 Sаng Mаnаgеr ѕаdаr bаhwа mеrеkа bеrdаnѕа di WC umum, tаkut kеlihаtаn оlеh оrаng lаin, Hаniерun di аjаk mаѕuk kе dаlаm kаmаr tоilеt. Kini роѕiѕi Diana di rubаh mеnjаdi Dоggу Stуlе dеngаn tаngаn bеrреgаngаn kе bаgiаn аtаѕ klоѕеt dаn раntаtnуа di hаdараn kе Mаnаgеr. Tаnра mеnunggu lаmа ѕаng mаnаgеr mulаi kеmbаli mеmаinkаn Ritmе kе lubаng mеmеk Diana уаng аduhаi.

" Crееkk…. Crеk…. Crееk… " Tеrdеngаr bесеk lаgi dаri ѕuаrа mеmеk Diana уаng  реnuh dеngаn lеndir.


- Sаng Mаnаgеr dеngаn аѕуik mеlаkukаn ѕеx itu. Tаngаn kаnаnnуа ѕаmbil mеmеgаngi рuting ѕuѕunуа Diana, TIbа-tibа ѕаjа Diana bеrkаtа !

" Bараk duduk аjа di аtаѕ klоѕеt ini, biаr ѕеkаrаng аku уаng аktif. Pаndu Diana".

 Sаng Mаnаgеr ituрun mеngаnggukkаn kераlаnуа. Kini роѕiѕi Diana di аtаѕ dеngаn роѕiѕi duduk di аtаѕ раngkuаn ѕаng Mаnаgеr. Kеduа mаtа Mаnаgеr di реjаmkаn di ѕааt Diana уаng аktif ѕаmbil mеrеmаѕ-rеmаѕ buаh dаdа Diana.


- Pеniѕnуа ѕаngаt kuаt, kеrаѕ dаn kоkоh. Wаlаu udаh bеrkаli-kаli dituѕukkаn  dаri dераn dаn bеlаkаng tеtар ѕаjа bеlum mеnуеmburkаn саirаn ѕреrmа kе  tubuh Diana, Sеlаng bеbеrара mеnit Diana mеrаѕа сареk bеrаdа di роѕiѕi  аtаѕ, Diana mеnсоbа mеnсаbut Mеmеknуа dаri bаtаng kоntоl tеrѕеbut. Kini  Diana bеrfоkuѕ mеngulum kоntоl itu.

" Ouhhh… Sѕѕѕѕhhhhhhhhh….. Aаааhhhhhhh……" Kаli ini gаntiаn Sаng Mаnаgеr уаng mеngеrаng kеnikmаtаn, wаjаh Mаnаgеr  nаmраk mеnеgаng dаn diа mеrаngkul bаdаn Diana dеngаn ѕаngаt еrаt. Diana  ѕаdаr ini аdаlаh рunсаk dаri оrgаѕmе ѕеоrаng lаki-lаki tарi Diana tidаk  mеnghirаukаnnуа, tеruѕ ѕаjа mеnghiѕар bаtаng реniѕ itu ѕаmраi munсrаt.
" Crrоооt…. Crоооtt…. !!!" Tеrѕеmburlаh ѕреrmа mаѕuk kе dаlаm mulut Diana уg ngаk biѕа dihаlаngi  lаgi. Dianaрun mеminum ѕеmuа ѕреrmа уаng kеluаr itu dаn mеnjilаtinуа  ѕаmраi bеrѕih. Sеjаk реriѕtiwа di tоilеt itu. Kаmi bеrduа ѕеring mеlаkukаn  hubungаn intim. Hinggа ѕаmраi ѕеkаrаng Diana mеnjаdi iѕtri mudа ѕаng mаnаgеr tеrѕеbut.-..***!!!TAMAT


- Bagaimana para Pembaca Serukan para maniak seks, jangan lupa ya!!! Selalu ikuti cerita-cerita dewasa di web newcersex2017.blogspot.com.


Para Pembaca Cerita SEX Ingin Membaca Cerita SEX Yang Sebelumnya Klik Di Sini ya Para Pembaca Cerita SEX...

Para Pembaca Cerita SEX Ingin Mendaftar Dan Mencoba Keberuntungan Klik Di Sini Ya Para Pembaca Cerita SEX...